Sri Sultan: Merti Desa Tidak Sekedar Syukur Tetapi Bermakna Pelestarian Lingkungan
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X mengingatkan masyarakat agar acara Merti Desa yang kini marak digalakkan di desa-desa, tidak hanya sekedar tata upacara untuk menyampaikan terima kasih karena hasil panen atau hasil usaha melimpah dan memberi manfaat untuk masyarakat. Menurut Sri Sultan Merti Desa juga memiliki pengertian lebih dalam yakni manusia mengambil manfaat dari alam secukupnya, mengembalikan ke alam lebih besar, dan tidak boleh merusak alam tapi hidup bersama dan menjaga alam. Hal ini disampaikan Sri Sultan Hamengkubuwono X di lapangan Trihanggo, Desa Trihanggo, Gamping, Sleman pada Minggu (28/8) ketika memberikan sambutannya pada acara Merti Desa Trihanggo.
Sri Sultan Hamengkubuwono X tak lupa berpesan kepada Pemerintah Kabupaten Sleman untuk aktif mengkampanyekan menjaga lingkungan. Camat, Lurah beserta perangkat desa, dan warga masyarakat harus bisa membuang barang-barang jangan di sungai. “Seharusnya rumah menghadap sungai, karena kalau rumah membelakangi sungai pasti sampah dan limbah rumah tangga akan dibuang ke sungai. Memang sulit tapi kalau ada kemauan pasti bisa” ujar Sultan seraya mencontohkan penataan kawasan tepian Kali Code yang pernah dilakukannya dulu.
Tema menjaga lingkungan itu dinyatakan Sri Sultan Hamengkubuwono X dengan menanam bibit pohon sawo kecik seusai memberikan sambutanya. Setelahnya Gubernur DIY ini menyempatkan diri menyapa warga Desa Trihanggo dari dekat yang disambut ribuan warga dengan riuh dan antusias.
Sedangkan menanggapi keluhan masyarakat mengenai kurangnya generasi muda di bidang pertanian, Sri Sultan Hamengkubuwono X memahami bahwa sekarang tantangan kehidupan berbeda dan kehidupan petani bagi anak muda belum tentu menarik, akan tetapi regenerasi petani tetap penting sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini semisal menjadi seorang ahli pertanian melalui jenjang pendidikan setinggi-tingginya.
Sempat diwarnai hujan deras dan angin kencang, Merti Desa Trihanggo tetap berlangsung meriah dan dipadati ribuan warga. Kehadiran atraksi-atraksi dari pedukuhan-pedukuhan lokal seperti pasukan bergodo, bendi, dan andong juga atraksi dari AAU dan Akmil Magelang menjadi daya tarik tersendiri. Lebih dari itu Merti Desa Trihanggo menjadi istimewa karena kehadiran Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X beserta GKR Hemas, serta Bupati Sleman Sri Purnomo.