Wakil Bupati Sleman Dra. Hj. Sri Muslimatun, M.Kes mengatakan Merti Desa memiliki makna sebagai ungkapan dan perwujudan rasa syukur epada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan rizki-Nya. Selain itu merti desa juga merupakan bagian dari pelestarian budaya sekaligus sebagai wahana mengangkat potensi lokal yang dimiliki. Hal ini mengingat saat ini gempuran masuknya budaya asing begitu kuatnya terlebih dengan semakin berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi. Berkaitan dengan kondisi tersebut maka dibutuhkan upaya bersama untuk melestarikan budaya yang kita miliki agar tidak tergerus oleh masuknya budaya yang tidak sesuai dengan jati diri masyarakat kita. Selain pelestarian budaya, kegiatan merti desa bagus karena juga didukung dengan adanya Gelar Potensi Desa sebagai ajang untuk mengangkat potensi produk-produk lokal. Sehingga masyarakat akan lebih mencintai produk lokal. Hal itu disampaikan Wakil Bupati Sleman dalam pembukaan Merti Desa Sidoagung, Minggu, 21 Agustus 2016 di Lapangan Ahmad Yaini Sidoagung Godean.

Sementara itu menurut Kades Sidoagung  Merti Desa dilaksanakan selama sepekan, dengan berbagai kegiatan diantaranya Senam massal, pawai ta aruf TPA se desa Sidoagung, pentas seni, band tari-tarian, hadroh, ketoprak, kirab budaya dll, serta diakhiri dengan pagelaran  wayang kulit Dhalang Ki Seno Nugroho. Senin, 29 Agustus 2016. Selain itu juga digelar gelar potensi desa Sidoagung yang dikuti sekitar 50 peserta dari KWT, kelompok tani, pengrajin dan aneka produk lokal Sidoagung.

Setelah pembukaan merti desa dilaksanakan festival anak sholeh yang diikuti 14 TPA  se desa Sidoagung, dengan lomba yang dipertandingkan mewarnai, menggambar dan kaligrafi aksara Jawa, lomba adzan dan pidato bahasa Jawa, lomba lagu dolanan anak Islam. Usai pembukaan wakil Bupati bersama Kades Sidoagung berkenan meninjau bazar.