Sampah, Antara Potensi dan Masalah
Sebagai salah satu Kabupaten di DIY dengan jumlah penduduk yang padat, sampah menjadi tantangan yang memerlukan perhatian lebih. Tercatat, bahwa total sampah Kabupaten Sleman perhari bila dihitung dari jumlah penduduk Kab. Sleman adalah kurang lebih 2.500 m3 perhari, namun jumlah ini tentu dapat lebih besar bila dihitung dari aktivitas yg terjadi di Sleman mengingat Sleman merupakan daerah pendidikan dan wisata dengan jumlah penduduk tidak tetap yang cukup tinggi. Sementara itu, menurut Badan Lingkungan Hidup DIY total timbunan sampah di Sleman sebesar 8.000 m3/hari dengan 60% diantaranya merupakan sampah Plastik. Sampah bisa dianggap sebagai potensi apabila dikelola secara profesional. Namun bisa juga menjadi masalah bila kita tidak mampu mengelolanya. Haal tersebut disampaikan bupati sleman Drs. Sri Purnomo saat memberi sambutan pada acara peringatan hari lingkungan hidup se Dunia di padukuhan Nglempong Surodadi Girikerto Turi Selasa (9/8).
Lebih lanjut disampaikan bahwa menyikapi permasalahan sampah dibutuhkan sinergisitas dan upaya bersama dari seluruh pihak, baik Pemerintah, stakeholder lain dan tentu saja masyarakat yang berperan sebagai subjek maupun objek dalam permasalahan ini. Salah satunya dapat dimulai dengan mengelola sampah melalui 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yaitu mulai mengelola sampah dengan mengurangi timbunan sampah terutama sampah Plastik, misalnya, dengan beralih menggunakan tas ramah lingkungan saat berbelanja. Memilah sampah menjadi sampah organik dan an organik. Agar pengelolaan sampah selanjutnya dapat lebih mudah. Sampah organik bisa dibuat compos sebagai media tanam sedangkan sampah an organik bisa di manfaatkan untuk kerajinan atau bisa dijual. Terakhir, untuk residu sampah dapat dibuang ke TPA dengan memanfaatkan pelayanan pengangkutan UPT kebersihan BLH sehingga tidak membuang sampah disembarang tempat.
Permasalahan sampah ini optimis dapat teratasi dengan metode tersebut apabila muncul kesadaran dan kedisiplinan seluruh masyarakat untuk dapat menerapkannya secara bersama-sama. Untuk itu, pada kesempatan ini saya mengajak seluruh pihak untuk dapat bersama-sama menjalankan dan mengoptimalkan peran dan fungsinya masing-masing dalam upaya menyelesaikan permasalahan sampah di Kabupaten Sleman demi terjaganya kebersihan dan kelestarian lingkungan. Apalagi saat ini kita telah memiliki 200 kelompok pengelola sampah hingga tingkat RT, saya berharap keberadaan kelompok-kelompok pengelola sampah ini dapat menjadi pioner dalam menumbuhkan kepedulian masyarakat sekaligus dapat menjadi motivasi bagi perubahan perilaku masyarakat terkait pengelolaan sampah di wilayahnya masing-masing.
Disamping itu, berbagai upaya terkait permasalahan sampah juga telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Sleman diantaranya adalah melakukan pembinaan pengelolaan sampah rumah tangga melalui sosialisasi dan pelatihan, penyediaan sarana dan prasarana meliputi pengadaan kompartemen, komposer, mesin pencacah organik, 16 transfer depo, 28 truk sampah, 14 tempat Pembuangan Sampah Terpadu 3 R dan beberapa TPS yang tersebar di wilayah Sleman serta penegakkan Perda Sleman No.14/2007 tentang pengelolaan sampah. Semoga melalui berbagai upaya ini, permasalahan sampah di Kabupaten Sleman dapat segera teratasi.
Hadir pada kesempatan tersebut antara Kapolres AKBP Sleman AKBP Yulianto, SH.M.Hum, Dandim 0732 Sleman Letkol Arm. Djoko Sudjarwo, Wakil Ketua DPRD Sleman Sukaptono, Muspika kecamatan Turi, dll. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penanaman pohon penghijauan di pinggir lapangan Nglempong Surodadi berupa pohon Manggis, Duku, dll oleh bupati sleman , Kapolres, Dandim dan wakil ketua DPRD Sleman.
Sementara itu kepala BLH Sleman Drs.Purwanto, Msi melaporkan bahwa maksud dilaksanakannya rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup se Dunia tahun 2016 adalah untuyk menumbuh kembangkan kesadaran dan kepedulian maasyarakat terhadaap arti pentingnya pengelolaan lingkungaan hidup, mengenalkan arti pentingnya lingkungan hidup, pengelolaan daan pelestariannya kepada masyarakaat, dunia pendidikan, dunia usaha dan para stakeholder. Juga menjalin hubungan komunikasi antar pemangku kepentingan terkait masalah-masalah lingkungan hidup.
Rangakain peringatan hari lingkiungaan hidup sedunia tersebut juga dengan lomba lingkungaan hidup (Kalpataru), lomba cerdas cermat bidang lingkungan hidup tingkat SMP/MTs dan SMA/SMK/MA, lomba pembuatan film dokumenter bidang lingkungan hidup, dll. Dengan hasil lomba : juara lomba lingkungan hidup 2016 kategori perintis lingkungan hidup juara I Warjana dari Batur Kepuharjo Cangkringan, kategori penyelamat lingkungan hidup juara I Kelompok Tirto Wargo Mulyo dari Candisari Wukirharjo Prambanan. Kategori pengabdi lingkungan hidup juara I BL. Sudirman, SP, kategori pembina lingkungan hidup juara I Puji Heru Sulistiyono dari Klakah kidul Sendangtirto berbah, para juara mendapatkan piagam penghargaan dan uang pembinaan.
Sedang lomba cerdas cermat bidang lingkungan hidup tingkat SMP/Mts juara I SMPN Moyudan, tingkat SMA/SMK/MA juara I SMA Negeri I Depok, para juara mendapatkan piagam penghargaan dan uang pembinaan. Lomba pembuiatan film dokumenter bidang lingkungan hidup juara I SMK Negeri I Godean (tim A). Sementara juara sanitasi Award taahun 2016 juara I Kelompok Swaadaya maasyarakat Bakti Warga padukuhan Mulungan Kulon RT 04/12 Sendangadi Mlati. Dan Proper (Progarm Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) peringkat Hijau PT. Pertamina (Persero) DPPU Afisucipto Jl. Solo. Peringkat Biru rangking pertama PT. Berlico Mulia Farma Jl. Juwengan Kalasan.