Satu orang mengalami luka berat patah tulang kaki dan harus dirujuk ke RSUD Prambanan,  dan lainnya mengalaami luka ringan akibat bencana tanah longsor yang terjadi di Wukirharjo Prambanan Raabu (3/8). Kejadian tersebut akibat hujan yang terus menerus mengguyur wilayah Prambanan. Wilayah yang paling parah akibat tanah longsor tersebut saebagian wilayah Wukirharjo, terutama daerah perbukitan dan berada disekitar Balaidesa setempat.

Disamping beberapa orang mengalami lukan ringan, ada beberapa ternak sapi yang harusnya ikut diungsikan di balai desa, tetapi karena terbatasnya armada hanya tiga ekor sapi yang sempat diungsikan lainnya masih ditinggal pemiliknya mengungsi di balai desa. Disamping beberapa yang mengalami luka ringan ada beberapa orang ibu hamil yang harus diungsikan  karena tingkat kehamilannya sudah mendekati melahirkan.

Disamping itu ditengah hiruk pikuknya masyarakat yang menyelamatkan diri masih saja dijumpai  penjahat yng memanfaatkan situasi untuk mencuri, namun berkat kesigapan aparat dan masyarakat, pencuri tersebut berhasil ditangkap dan dibawa ke Polsek Prambanan untuk diproses lebih lanjut. Hal tersebut tercermin saat simulasi bencana tanah longsor di balai Desa Wukirharjo Praambanan.

Hadir pada kesempatan tersebut antara lain Kepala pelaksana BPBD DIY Drs. Krido Suprayitno, SE.Msi, Asekda bidang Pembangunan Dra Suyamsih,  Plt. Pelaksana BPBD Sleman Ir. Kunto Riyadi, Muspika kecamatan Prambanan dan masyarakat setempat.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan pengukuhan Pengurus forum pengurangan resiko bencana dan pengurus unit pelaksana desa penanggulaangan bencana oleh bupati Sleman yaang diwakili Asekda bidang Pembangunan. Juga pengukuhan pengurus unit pelaksana oleh Plt. BPBD Sleman.

Sedangkan Kepala pelaksana BPBD DIY dalam sambutannya antara lain menyanpaikan bahwa dalam upaya mewujutkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana, pemerintah memiliki perhatian serius dalam upaya peningkatan kapasitas untuk mesyarakat desa. Karena desa  yang langsung  mengalami dampak bila terjadi bencana. Oleh karena itu penguatan kapasitas masyarakat adalah upaya  strategis untuk menjadikan bangsa yang tangguh dalam menghadapi bencana. Lebih lanjut disampaikan bahwa berdasar pemetaan yang telah dilaksanakan pada tahun 2012 DIY terdapat 12 potensi ancaman bencana, dari 438 desa yang ada di DIY 301 desa merupakan desa rawan bencana, Diantaranya taerdapat di kabupaten Sleman.

Gladi lapang menjadi momen startegis bagi masyarakat sleman khusunya masyarakat di desa Wukirharjo Prambanan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat, terkait bencana longsor. Masyarakat harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam menghadapi bencana, dengan harapan kesiapsiagaan tersebut dapat bermanfaat dalam menentukan  langkah-langkah yang tepat dalam mengantisipasi jatuhnya korban jiwa. Hal tersebut disampaikan bupati sleman dalam sambutan saat pelaksanaan gladi lapang penanggulangan bencana di Desa Wukirharjo Prambanan Rabu (3/8).

Lebih lanjut disampaikan bahwa pelaksanaan gladi lapang tersebut merupakan salah satu upaya untuk mempersiapkan kesiapsiagaan dan ketrampilan warga masyarakat dalam menghadapi bencana longsor, khususnya di deswa Wukirharjo Prambanan. Diharapkan dengan adanya  gladi lapang  tersebut jatuhnya korban jiwa akibat longsor dapat diantisipasi, karena masyarakat telah maengetahui tindakan apa yang harus dilakukan pada saat kondisi darurat.

Yang jelas ketepatan bertindak tentunya harus didukung oleh pengetahuan dan ketrampilan dalam menghadapi sistuasi darurat terkait bencana. Gladi lapang tersebut menjadi sarana yang efektif untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan dan ketraampilan dalam mensikapi kondisi darurat. Dengan bekal tersebut diharapkan  seluruh warga masyarakat tidak akan panik bila terjadi bencana. Mengingat strategisnya kegiatan tersebut bupati berharap kepada saeluruh peserta gladi lapang agar melaksanakan gladi lapang dengan sungguh-sungguh demi kepentingan bersama.

Selain di Wukirharjo, Gladi lapang juga dilaksanakan di Desa Madurejo dan Desa Sumberharjo Prambanan.