Gubernur DIY : Danais Dapat Digunakan Untuk Infrastruktur
Gubernur DIY Sri Sultan Hamenku Buwono X mengatakan danais yang cukup besar sampai saat ini penyerapan anggarannya masih sangat kecil, sementara anggaran danais itu sendiri bisa digunakan untuk pengembangan seni dan budaya bukan hanya dalam arti sempit, namun bisa digunakan untuk pengembangan budaya dalam arti yang luas salah satunya untuk Infrastruktur. Hal ini disampaikan Gubernur DIY dalam acara Sawalan yang di gelar di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, senin 1 Agustus 2016.
Menurut Gubernur pengembangan insfrastruktur yang mendukung pengembangan budaya dan pariwisata dapat dibangun dengan menggunakan danais. Gubernur mencontohkan bahwa danais dapat digunakan untuk pengembangan wisata merapi seperti untuk menyediaan tempat parkir untuk menampung banyak wisatawan yang datang. Pengembangan sarana pariwisata lain juga dapat menggunakan danais.
Sementara itu Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo menyampaikan bahwa dalam mendukung keistimewaan DIY, berbagai upaya dilakukan untuk mengaktualisasikan aktivitas masyarakat. Berkaitan dengan kegiatan yang bersumber dari dana keistimewaan, diupayakan agar dana keistimewaan dapat dioptimalkan untuk kegiatan seni dan budaya serta mendukung keberadaan obyek wisata di sleman. Lebih lanjut disampaikan bahwa dalam upaya mendukung keistimewaan DIY, Pemkab Sleman juga menjadikan budaya sebagai landasan pengembangan kepariwisataan .
Bupati mengatakan Pemkab sleman juga berupaya mengekspos budaya sleman agar tidak hanya dapat dinikmati di sleman saja, namun juga di berbagai wilayah nusantara. Pada tahun ini pemkab sleman telah melakukan misi kebudayan dengan pengembangan kerjasama seni budaya ke propinsi Bali. Agenda kebudayaan lain yang akan segera direalisasikan adalah pengiriman misi kebudayaan ke kota Probolinggo dan Kutai Kartanegara.
Ditambahkan bupati sleman bahwa hingga Juli lalu realisasi danais kabupaten sleman telah mencapai Rp. 2,1 M dari total dana sebesar Rp. 3,7 M atau sekitar 56 % dari total anggaran. Dana tersebut telah dialokasikan untuk berbagai program kegiatan seperti pengembangan nilai budaya, pelestarian cagar budaya dan aktualisasi kesenian tradisional dan budaya kontemporer.