PPDB-RTO untuk Tingkat Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Sleman berakhir hari ini Jumat 24 Juni 2016, ditutup tepat pada pukul 15.00 WIB. Dari tujuh belas  sekolah menengah atas dengan pendaftar nilai tertinggi sampai dengan terendah, SMA N 1 Godean secara  rerata berkisar pada 356.71 dengan nilai pendaftar tertinggi 380,50  dan terendah 342,00, yang selanjutnya disusul oleh SMA N 1 Depok dengan nilai rerata 353.19 dari angka nilai pendaftar tertinggi 373,00 dan terendah 342,50, dan nilai rerata ke tiga ditempati oleh SMA N 1 Kalasan dengan nilai rerata 350,39 dari nilai tertinggi  373,00 dan terendah 331,50. Sementara itu SMA 1 Minggir menempati posisi rata-rata terendah di banding SMA Negeri lainnya di Sleman yaitu  rerata berkisar pada 255,82  dengan nilai pendaftaran tertinggi 342,50 dan terendah 227,50.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Arif Haryono menjelaskan bahwa hari terakhir PPDB SMA berjalan dengan lancar. Menurutnya Jumlah pendaftar PPDB RTO terpenuhi semua, dari 2750 daya tampung tingkat SMA se Sleman terdapat 3152 calon siswa yang melakukan pendaftaran.

“Dari pengamatan PPDB hari pertama kedua dan ketiga, dinamika pendaftar dan pergerakan nilai memperlihatkan calon siswa dan orang tua sudah semakin realistis dalam memilih sekolah yang sesuai dengan kemampuan siswa”, kata Arif.

Lebih lanjut Arif menghimbau bagi para peserta yang belum diterima sekolah negeri masih ada kesempatan untuk mendaftar di sekolah swasta. Disdikpora sendiri menurut Arif setelah selesainya PPDB ini akan melakukan verifikasi data seluruh 17 SMA Negeri yang ada di Sleman untuk mengetahui jumlah anak berkebutuhan khusus (difabel) dan dari keluarga miskin yang mendaftar.

“Bagi para peserta yang tidak mendapat sekolah negeri bisa mendaftar ke sekolah swasta, daya tampung sekolah swasta di Sleman masih mencukup. Kami juga akan melakukan verifikasi pada sekolah untuk mengetahui jumlah siswa berkebutuhan khusus dan siswa keluarga miskin, untuk selanjutnya sekolah akan diberi arahan sesuai kebijakan Pemerintah Kabupaten Sleman “, jelas Arif.