Pendidikan Anaka Usia Dini (PAUD) menjadi perhatian utama dalam pembangunan karakter sumber daya manusia. Usia ini dikenal dengan masa emas atau golden ages yang merupakan masa pembentukan mental, karakter, dan kecerdasan setiap individu. Hal tersebut diungkapkan oleh Istri Menteri Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Ari Haryati Marwan Jafar saat pembukaan Peningkatan Kapasitas Pengelola/Guru PAUD yang diselenggarakan oleh Kemendesa bekerjasama dengan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE-KK) yang beranggotakan istri-istri menteri di Balai Besar Latihan Masyarakat (BBLM) Kemendesa PDTT, Sleman pada Senin (9/5).

Acara yang diikuti sebanyak 100 guru dari 50 lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) perwakilan Kota/Kabupaten  dari Provinsi DIY, Bangkalan, Sumenep, dan Temanggung  tersebut menurut Ari bertujuan untuk meningkatkan kualitas PAUD mencakup aspek kualitas guru/pendidik, kurikulum maupun bahan ajar.  Sebuah studi tahun 2002 mencatat bahwa PAUD yang tidak berkualitas akan menghambat perkembangan anak. “Metode pendidikan yang salah tentunya sangat berbahaya karena akan terbawa samapai dewasa”, jelas Ari.

Lebih lanjut Ari menjelaskan bahwa pola pengajaran harus dilaksanakan secara tepat dengan didukung oleh guru yang berkualitas dan berkompeten. Menurutnya seluruh pihak harus bersama membentuk individu yang memiliki mindset positif, berkarakter, etos kerja, dan kemandirian sebagai modAl sosial dalam pembangunan.“Tenaga pendidik PAUD yang berkualitas akan membantu anak untuk menumbuhkan rasa percaya diri, rasa aman dan nyaman sehingga seluruh potensi anak akan berkembang dengan optimal”, tambah ari.

Dalam kesempatan tersebut Istri Presiden dan Wakil Presiden RI Hj. Iriana Jokowi dan Hj. Mufidah Jusuf Kalla selaku pembina OASE-KK juga turut hadir meninjau pelatihan sebagai bentuk dukungan dalam kegiatan tersebut.