Ratusan Bronjong Diserahkan Untuk Konservasi Kali Opak
Pemerintah Kabupaten Sleman menyerahkan bantuan 890 unit bronjong pada puncak Acara Peringatan Hari Air Dunia yang diselenggarakan di kompleks wisata Taman Candi Prambanan pada Rabu (26/4). Kepala Dinas SDAEM Ir. Sapto Winarno MT, mengungkapkan bahwa bantuan bronjong dibagikan pada P3A Umbul Rejeki 230 unit, PT. TWC Prambanan 500 unit, dan Padukuhan Pedak Sinduharjo, Ngaglik 60 unit. “Bantuan bronjong ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Sleman dalam rangka melakukan konservasi tebing Kali Opak yang melintasi Candi Prambanan”, ungkap Sapto.
Sementara itu Bupati Sleman Sri Purnomo dalam sambutannya pada acara tersebut mengungkapkan bahwa Kali Opak memiliki peran penting bagi hajat hidup masyarakat Sleman. Menurutnya selain sebagai sumber air bagi berbagai keperluan di sepanjang daerah alirannya, sungai ini juga berfungsi sebagai jalur material vulkanik Gunung Merapi.
“Sebagai jalur material vulkanik telah dibangun 20 unit Sabo Dam dengan daya tampung material vulkanik sebanyak 20 juta m3. Sedangkan infrastruktur berupa bendung untuk irigasi pertanian telah dibangun sebanyak 853 unit yang dapat mensuplai air dengan luas cakupan hampir mencapai 22 ribu hektar di Kecamatan Ngemplak, Kalasan, Prambanan dan Berbah”, ungkap Sri Purnomo.
Sedangkan untuk mendukung kelestarian Candi Prambanan dan menjaga keutuhan tebing Kali Opak, Sri Purnomo mengungkapkan bahwa pada tahun 1994 pemerintah pusat telah membangun talud. Namun menurutnya kondisi talud saat ini telah mengalami kerusakan. Berkaitan dengan hal tersebut Sri Purnomo mengharapkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dapat merehabilitasi dan menyempurnakan infrastruktur sumber daya air di Kali Opak dan anak-anaknya yang berada dalam Komplek Taman Wisata Candi Prambanan.
Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) DIY Ir. Yohanes Wibisono MA, yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan bahwa tantangan permasalahan air saat ini cenderung dari pertumbuhan dan perilaku masyarakat. “Peningkatan jumlah penduduk sangat berpengaruh terhadap ketersediaan dan kebersihan air. Eksploitasi secara besar-besaran, alih fungsi lahan, serta perilaku masyarakat membuang sampah sembarangan dapat menyebabkan permasalahan sosial seperti kekurangan air bersih dan banjir”, ungkap Wibisono.
Sebagai rangkaian penutup acara, Bupati Sleman didampingi pejabat yang hadir dalam acara tersebut melakukan penebaran bibit ikan nila di Sungai Ngampon yang juga menjadi salah satu sungai yang melalui komplek Candi Prambanan.