Dilatarbelakangi keinginan untuk membantu memecahkan permasalahan sampah di Desa Triharjo, pada tahun 2014 secara resmi layanan pengelolaan sampah mandiri menjadi salah satu layanan BUMDes Triharjo. Berdiri di atas lahan kas desa, BUMDes Pengelolaan Sampah yang berada di Desa Triharjo Kecamatan Slemanini didanai dari 125 juta alokasi dana desa dan 550 juta bantuan BLH DIY. Saat ini tenaga kerja yang melakukan pengelolaan sampah hanya berjumlah 6 orang, menurun dari jumlah awal berdiri yakni sebanyak 10 orang.

Menurut Sigit Purwanto, Manager BUMDes, dalam satu bulan, pengangkutan sampah dapat berlangsung 5 sampai 6 kali atau sekitar 2 ton sampah/bulan. Namun, dari setiap kali pengangkutan hanya sekitar 15% yang merupakan sampah organik. Hal ini menyebabkan kerugian karena sedikitnya bahan organik yang dapat diolah.

Proses pengelolaan sampah, dari mulai pemilahan sampah organik dan an organik hingga menjadi produkakhir berupa kompos memerlukan waktu sekitar 1 hingga 1,5 bulan. Kompos-kompos ini kemudian dikemas dan dipasarkan kepada Gapoktan dan petani sekitar. Setiap kilogram kompos dihargai sebesar Rp. 500,- atau Rp. 2.500, – Rp. 3.000,- per kemasan 5 Kg, dengan omzet perbulan sekitar Rp. 200.000,-. Sedangkan sampah an organik, setelah pemilahan langsung dijual, denganomzet yang diperolah berkisar antara Rp. 600.000 sampai Rp. 700.000,-.

Saat ini BUMDes Triharjo mengelola sampah dari sekitar 800 Kepala keluarga. Sampah yang disalurkan ke tempat pengelolaan dikenakan tarif retribusi sebesar Rp 20.000 per bulan.  Sementara untuk sisa-sisa pengolahan berupa residu dibuang ke daerah Piungan dengan retribusi yang harus dikeluarkan sebesar Rp. 500.000 per bulan.