Kunjungan kerja  anggota Dewan Pertimbangan Presiden di kabupaten sleman yang dipimpin Ketua Wantimpres Sri Adiningsih didampingi antara lain Jan Darmadi, IGK. Manila, Hermanu Tri Widodo, Dede Mulyadi, Nanda Nugrahanti, dll. Diterima bupati Sleman Drs. Sri Purnomo di ruang rapat sekda B, Rabu 23 Maret 2016. Ikut mendampingi bupati sleman pada kesempatan tersebut antara lain Plt. Sekda Sleman Drs. Iswoyo Hadiwarno, Plt. Asekda Bidang Pemerintahaan Jazim Sumirat, SH, Kepala Kantor SDEAM Ir. Sapto Winarno, Camat Sleman Iriansya, Kepala Desa Pendowoharjo, dll.

Pada kesempatan tersebut Sri Adiningsih menyampaikan bahwa kunjungannya di Kabupaten Sleman dalam rangka penyerapan aspirasi dan melihat langsung apa yang dilakukan dan harapan petani dan peternak di Kabupaten Sleman khususnya di desa Pendowoharjo. Lebih lanjut disampaikan bahwa karena pangan merupakan sektor utama bagi pemerintah, maka pemerintah harus mendorong para petani agar lebih maju lagi untuk menuju swasembada pangan. Kalau pemerintah/masyarakat sudah swasembada pangan tentunya tidak perlu lagi impor beras.
Untuk mewujudkan swasembada pangan tentu tidak hanya melibatkan satu departemen saja, akan tetapi multi departemen yang harus terlibat, seperti Kementerian pertanian, Pengairan, bahkan kalangan akademisi seperti IPB, ITB, dll.
Sementara itu Bupati Sleman pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa pada tahun 2015 sektor pertanian menyerap tenaga kerja terbanyak yang mencapai 23,01% dari jumlah penduduk Sleman yang mencapai 1.063.984 jiwa. Sektor pertanian juga menjadi penyumbang PDRB terbesar di Kabupaten Sleman yaitu sebesar 13,15% pada tahun 2015.
Untuk hasil pertanian padi, pada tahun 2015 mengalami surplus hasil produksi. Dimana tercatat pada tahun 2014 hasil produksi sebesar 314.298 ton gabah kering giling  dengan luas panen 52.232 Ha dan produktivitas 60,17 ku/ha, meningkat pada tahun 2015 menjadi 328.683 ton gabah kering giling dengan luas panen 50.356 Ha dan produktivitas 66,91 ku/ha. Walaupun luas panen pada tahun 2015 menurun dari tahun 2014 namun produksi padi yang dihasilkan justru mengalami peningkatan karena produktivitas yang meningkat.
Sedangkan untuk sasaran luas panen padi pada tahun 2016 tercatat pada bulan Oktober – Maret 2015/2016 sebesar 26.181 Ha dan pada bulan April – September 2016 sebesar 24.65 Ha, sehingga sasaran luas tanam total pada bulan Oktober hingga September sebesar 50.831 Ha. Kami optimis produksi padi pada tahun 2016 dapat kembali mengalami surplus.
Untuk bidang perikanan di Kabupaten Sleman juga menjadi usaha pokok masyarakat. Saat ini sub sektor perikanan banyak diminati masyarakat sebagai mata pencaharian alternatif yang menjanjikan. Dibuktikan dengan semakin meningkatnya luasan lahan budidaya perikanan, tahun 2010 luas kolam 629,13 ha kemudian meningkat sebesar 39,06% menjadi 874,85 ha pada tahun 2014. Produksi ikan juga menunjukkan prospek yang bagus, pada tahun 2014 produksi ikan mencapai 31.120,5 ton meningkat menjadi 36.627 di tahun 2015.
Produksi ikan per tahun secara total di Kabupaten Sleman juga mengalami  kenaikan yang tinggi. Ikan konsumsi pada tahun 2010 produksinya sebesar 14.574,68 ton dan pada tahun 2014 meningkat pesat menjadi 31.120,50 ton atau 113,49%. Untuk benih ikan terjadi peningkatan sebesar 26,98% yang ditunjukkan dengan pencapaian pada tahun 2010 sebanyak 785.857.500 ekor dan pada tahun 2014 menjadi 997.881.400 ekor. Ketersediaan  ikan perkapita pada tahun 2010 sebesar 26,73 kg/kapita/tahun dan pada tahun 2014 meningkat menjadi 30,41 kg/kapita/tahun.
Secara teknis pengembangan usaha perikanan di Kabupaten Sleman ini diorientasikan pada 3 pola pengembangan. Wilayah Sleman Barat dominan untuk pembesaran khususnya jenis ikan Lele, Gurami dan Udang Galah karena kondisi tanahnya yang berlumpur. Wilayah ini menjadi penghasil utama ikan konsumsi untuk Kabupaten Sleman. Sebagian wilayah Sleman Tengah dan Timur, dengan air  jernih dan jumlah yang cukup, memberikan banyak variasi jenis ikan yang dikembangkan seperti Ikan Karper, Grass Carp, Nila dan bahkan juga ikan hias seperti ikan koi.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Sleman juga telah mengembangkan metode budi daya ikan air tawar di sawah pertanian padi atau minapadi. Atas keberhasilan penerapan minapadi ini, Kabupaten Sleman ditunjuk oleh FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian PBB) sebagai salah satu wilayah percontohan untuk budidaya minapadi. Metode minapadi ini dikembangkan di Dusun Kandangan, Desa Margodadi dan Desa Cibuk Kidul, Desa Margoluwih dengan luas lahan sekitar 25 hektare pada akhir 2015. Kelebihan minapadi tidak perlu penyiangan gulma, serangan hama dan penyakit berkurang. Ini karena telur hama sebelum menetas sudah dimakan ikan, sehingga tidak sempat berkemban
Dalam kunjungan tersebut rombongan Wantimpres juga mengunjungi kelompok tani  Sari Bumi padukuhan Plalangan Pendowoharjo Sleman , dan meninjau Dam  Setalang di padukuhan Krandon, serta kelompok ternak Sumber Ayu di Brayut Pandowoharjo Sleman dilanjutkan dialog dengan kelompok Tani dan Ternak di  Java Village Resort.