Menteri Pertanian Praktekkan Harvester di Prambanan
Sektor pertanian masih menjadi sektor unggulan di Kabupaten Sleman. Hal ini dapat dilihat dari masih tingginya warga masyarakat yang menggantungkan mata pencahariannya dari sektor tersebut. Seperti yang dilakukan warga Candi Singo, Madurejo, Prambanan dengan melaksanakan panen raya pada hari Rabu (2/3), dimana panen raya tersebut dihadiri langsung oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman beserta Bupati Sleman Sri Purnomo. Menurut Sri Purnomo, pada tahun 2015 sektor pertanian menyerap tenaga kerja terbanyak yang mencapai 23,01% dari jumlah penduduk Sleman yang mencapai 1.063.984 jiwa. Sektor pertanian juga menjadi penyumbang PDRB terbesar di Kabupaten Sleman yaitu sebesar 13,15% pada tahun 2015. Untuk hasil pertanian padi, pada tahun 2015 mengalami surplus hasil produksi. Dimana tercatat pada tahun 2014 hasil produksi sebesar 314.298 ton gabah kering giling dengan luas panen 52.232 Ha dan produktivitas 60,17 ku/ha, meningkat pada tahun 2015 menjadi 328.683 ton gabah kering giling dengan luas panen 50.356 Ha dan produktivitas 66,91 ku/ha. “Walaupun luas panen pada tahun 2015 menurun dari tahun 2014 namun produksi padi yang dihasilkan justru mengalami peningkatan karena produktivitas yang meningkat”, Ungkap Sri Purnomo. Sedangkan untuk sasaran luas panen padi pada tahun 2016 tercatat pada bulan Oktober – Maret 2015/2016 sebesar 26.181 Ha dan pada bulan April – September 2016 sebesar 24.65 Ha, sehingga sasaran luas tanam total pada bulan Oktober hingga September sebesar 50.831 Ha.
Andi Amran dalam kesempatan tersebut menghimbau pada warga masyarakat Candi Singo yang hadir agar bergerak cepat dalam proses panen untuk selanjutnya melakukan penanaman kembali sehingga diharapkan kedepan produksi pertanian dapat lebih meningkat. Andi menginstruksikan agar menambah alat pertanian untuk mendukung proses pertanian di wilayah Madurejo Prambanan. “Kami akan tambah satu mesin combine harvester, lima hand tractor, serta satu transplanter untuk mempermudah para petani dalam menggarap lahannya, sehingga diharapkan nantinya hasil pertanian dapat semakin optimal”, ungkap Amran. Tuwuh selaku perwakilan dari kelompok tani “Sedyo Rukun” Candi Singo mengungkapkan bahwa kurangnya pompa air terkadang menjadi kendala pertanian di wilayahnya. “Kami hanya memiliki satu pompa air yg digunakan untuk 29 hektar areal pertanian, pompa itupun hasil swadaya masyarakat dan selama ini kami mengambil airnya dari Kali Opak”, ungkap Tuwuh. Menanggapi keluhan warga tersebut Andi Amran memerintahkan pada instansi terkait untuk memenuhi permintaan warga perihal pompa air. “Saya sudah instruksikan kepada dinas terkait untuk menambah lima pompa air lagi”, tambahnya.