Sleman kembali menerima kunjungan kerja Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Malaysia yang diterima di The Cangkringan Villa Cangkringan Sabtu 27 Februari 2016. Dalam kunjungan tersebut rombongan Konsulat Jenderal RI Johor Malaysia diterima wakil bupati Sleman Dra. Hj. Sri Muslimatun, M.Kes mewakili bupati sleman. Pada kesempataan tersebut wakil bupati sleman didampingi antara lain Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten sleman Ir.AA Ayu Laksmidewi TP, MM, Kadin DIY, Kepala Badan Penenaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Sleman, Purwatno Widodo, SHCn , dll.

Sedangkan rombongan KJRI Johor Malaysia sebanyak 20 orang dipimpin oleh Konjen Ekonomi dengan didampingi para operator pariwisata yang tergabung dalam MATTA Johor. Dalam sambutan tertulisnya Bupati Sleman antara lain menyampaikan bahwa Kunjungan ini menjadi motivasi bagi Sleman untuk terus berupaya dalam peningkatan sektor pariwisata dan UKM di Kabupaten Sleman. Sekaligus diharapkan dengan kunjungan tersebut para operator pariwisata Malaysia dapat memperoleh referensi tujuan wisata di Kabupaten Sleman.
Letak Kabupaten Sleman yang strategis dengan daya tarik wisata Sleman berupa perpaduan antara karakter alam yang kuat, kebudayaan dan kepurbakalaan serta didukung dengan infrastruktur yang memadai dan tenaga  kerja yang terampil serta terdidik menjadi daya dukung bagi sektor pariwisata di Kabupaten Sleman. Gunung Merapi sebagai salah satu gunung berapi teraktif di dunia menjadi kekuatan daya tarik pariwisata di Sleman.
Dengan karakteristik wilayah yang potensial bagi perkembangan pariwisata sekaligus optimalisasi pemberdayaan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Sleman juga telah mengembangkan desa wisata. Pengembangan desa wisata selain untuk menambah obyek wisata juga bertujuan untuk meningkatkan produktivitas masyarakat. Terlebih lagi pengembangan desa wisata di Sleman dipadukan dengan program kegiatan bidang lain seperti pertanian, perikanan, perindustrian.
Saat ini Kabupaten Sleman telah mengembangkan 38  desa wisata beberapa diantaranya Desa Wisata Garongan sebagai desa wisata pertanian, Desa Wisata Kelor sebagai Desa Wisata Agro, Desa Wisata Gamplong sebagai Desa Wisata Kerajinan dan Desa Wisata Pulesari yang berada di lereng Merapi.
Optimalisasi potensi wisata di Kabupaten Sleman terbukti telah memberikan dampak positif terhadap animo wisatawan baik domestik dan mancanegara untuk berkunjung ke Kabupaten Sleman. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah wisatawan, pada tahun 2014 jumlah wisatawan yang berkunjung sebanyak 4.132.933 jiwa meningkat menjadi 5.214.914 jiwa di tahun 2015.
Selain sektor pariwisata, UKM juga merupakan sektor yang memiliki potensi cukup besar dalam peningkatan pembangunan dan kesejahteraan di Kabupaten Sleman. UKM merupakan salah satu ujung tombak yang vital dalam meningkatkan perekonomian masyarakaat, oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Sleman selalu berupaya untuk mendukung kemajuan UKM melalui fasilitasi yang diberikan bagi para pelaku usaha. Hingga saat ini terdapat 26.710 UKM di Kabupaten Sleman yang tersebar pada sektor pertanian, kehutanan, industri, perdagangan jasa, pariwisata dan ESDM.
Berbagai produk lokal Sleman juga telah berhasil merambah pasar ekspor diantaranya pakaian jadi, sarung tangan, tas kulit dan berbagai furniture dengan negara tujuan ekspor utama Jepang, Amerika dan Korea Selatan. Tercatat volume ekspor Sleman tahun 2014 mencapai 4,8 juta kg dengan nilai US$ 44,9 juta.