Gedung Layanan Terpadu RSUD Sleman Mulai Dioperasikan
Selesainya fisik pembangunan RSUD Sleman yang dibangun sejak tahun 2013 diharapkan dapat menjawab keluhan masyarakat akan kurangnya sarana dan prasarana di RSUD Sleman. Hal itu dikatakan dr. Joko Hastaryo, M.Kes saat soft opening RSUD Sleman, Sabtu, 27 Februari 2016 di Aula Lantai V Gedung baru RSUD Sleman. Selama ini 75 % keluhan pengunjung RSUD Sleman adalah keterbatasan sarana dan prasarana sehingga tidak dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasien. Namun demikian dengan keterbatasan yang ada RSUD Sleman tetap berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien terbukti telah diraihnya sertifikat ISO beberapa tahun yang lalu. Dengan dibangunnya RSUD Sleman yang cukup bagus dilengkapi dengan sarana pendukungnya tentu akan dapat memacu kepada seluruh jajarannya untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pengunjung RSUD Sleman. Beberapa inovasi dilakukan yakni menyediakan taman bacaan bagi pasien dan pengunjung, menyediakan fasilitas pelayanan ramah anak serta menyediakan fasilitas open space di lantai VI yang diharapkan memberikan suasana nyaman yang dapat dimanfaatkan untuk taman, untuk santai, untuk melihat terbitnya matahari dipagi hari, melihat terbenamnya matahari disiang hari serta untuk melihat keindahan gunung Merapi.
Dikatakan oleh dr. Joko pelayanan rawat jalan akan mulai beroperasi Senin, 29 Februari 2016 kemudian diikuti dengan pelayanan bedah terpadu, pelayanan ruang bersalin dan diikuti rawat inap. Operasional gedung baru ini diakui tidak dapat dilakukan secara bersamaan mengingat begitu rumitnya memindahkan prasarana pendukung medis di rumah sakit.
Sementara itu Bupati Sleman dalam sambutannya mengatakan dengan gedung baru RSUD Sleman akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Sleman, yang jumlahnya saat ini mencapai lebih dari 1 juta jiwa. Diharapkan pula kesadaran masyarakat akan arti pentingnya kesehatan juga semakin meningkat dengan upaya memeriksakan kesehatan secara paripurna.
Dalam kesempatan soft opening operasional RSUD Sleman yang baru ini juga dimanfaatkan sebagai puncak acara peringatan HUT ke 38 RSUD Sleman dengan penampilan pentas seni tari, gerak lagu dan drama musikal dari tim paramedis RSUD Sleman. Sekaligus juga penyerahan Sertifikat Akreditasi Paripurna bagi RSUD Sleman oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Pusat dr. Waluyo Budi Wasista kepada Bupati Sleman selanjutnya di serahkan kepada Direktur RSUD Sleman dr. Joko Hastaryo, Mkes.
Joko Hastaryo selaku Direktur RSUD Sleman menjelaskan bahwa gedung baru yang berdiri di atas tanah seluas 11.000 meter persegi yang terdiri dari lima lantai dan dua basement tersebut merupakan pengembangan dari gedung lama, beberapa bagian pelayanan yaitu poliklinik rawat jalan, pendaftaran, BPJS, Farmasi, ICU, dan laboratorium sudah dipindahkan ke gedung tersebut. Penambahan bangsal khusus ibu pasca bersalin juga menjadi tambahan fasilitas. “Dulu bangsal ibu bersalin masih gabung dengan bangsal di gedung lama, namun sekarang kami pisahkan tersendiri di gedung baru dengan fasilitas kelas dua dan tiga”, jelas Joko.
Bangunan lama RSUD Sleman menurut Joko juga masih difungsikan sebagai bangsal dan kamar operasi. Rencana jangka panjang untuk lima hingga sepuluh tahun kedepan bangunan lama tersebut akan difungsikan sebagai bangsal khusus lansia.
“Saat ini ini RSUD Sleman telah melakukan penambahan 46 bangsal dari semula 230 menjadi 276 bangsal, serta kamar operasi juga sedang kami tambah sebanyak 3 kamar, sehingga total kamar operasi RSUD Sleman nantinya sebanyak 5 kamar”, ungkapnya.
Joko juga menghimbau agar masyarakat khususnya pasien RSUD Sleman untuk memaklumi jika masih banyak kekurangan dalam proses pelayanan di RSUD Sleman. “Kami mohon maaf pada masyarakat khusunya pasien RSUD Sleman jika dalam beberapa waktu akhir-akhir ini pelayanan kurang optimal dikarenakan kami terus berusaha melakukan penyempurnaan fasilitas yang ada untuk memberikan pelayanan terbaik demi kepuasan masyarakat”, tambahnya.