Tingkat transaksi non tunai di Indonesia masih tergolong rendah,berdasarkan data dari Bank Indonesia (BI), saat ini pembayaran tunai di seluruh Indonesia masih di kisaran 90 persen. Artinya hanya sekitar 10 persen dari seluruh transaksi dilakukan secara non tunai.  Hal tersebut disampaikan Penjabat Bupati Sleman Ir. Gatot Saptadi saat launching kawasan non tunai di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Selasa 17 November 2015.

Lebih lanjut disampaikan bahwa dengan Launching Kawasan Non Tunai di Kabupaten Sleman ini diharapkan mampu mendorong meningkatnya tingkat transaksi non tunai oleh masyarakat karena hal ini akan menunjang pergerakan sektor perekonomian. Transaksi non tunai terbukti mempercepat perputaran ekonomi di suatu negara, karena transaksi ini sifatnya nyaman dan aman.

Hal ini sejalajan dengan semangat pemerintah dalam memerangi korupsi, Launching Kawasan Non Tunai tersebut jauh lebih transparan dan akuntabel karena bisa selalu tercatat dan terlacak.

Pada kesempatan tersebut Penjabat Bupati Sleman berharap seluruh komponen Pondok Pesantren Sunan Pandanaran secara serius dan sepenuh hati dalam melaksanakan proram Program Pengembangan Kewirausahaan Santri (santripreneur) ini. Dengan program ini nantinya para santri yang akan dapat mengabdikan keilmuannya didalam masyarakat, dan juga memiliki bekal dalam hal berwirausaha, sehingga nantinya dapat membuka banyak lapangan kerja yang sangat bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta berkontribusi nyata dalam membangun ekonomi bangsa melalui aspek kewirausahaan yang Islami.

Hadir pada kesempatan tersebut antara lain Kepala perwakilan Di Yogyakarta Arief Budi Santoso, Kepala Kanwil kemenag DIY  Prof.Dr. Nizaar Ali, Dekan fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Sunan Kalijaga  Dr. Ibnu Qisam, dan pengasuh Ponpes Sunanpandanaran KH. Mu’tashim Billah. Yang jelas pada kesempatan tersebut ada tiga moment yaang penting baagi ponpes Sunan Pandanaran, yaitu penyerahan bantuan sosial Bank Indonesia untuk Ponpes Sunan Pandanaran, penyerahan Brizzi dari BRI dan kewirausahaan bagi santriwan/santriwati Sunan Pandanaran.

Sementara itu Jono Karyono dari BRI menyampaikan bahwa tahun 2016 nanti BRI akan meluncurkan satelit , dan satu satuanya Bank yang mempunyai satelit. Lebih lanjut disampaikan bahwa sampai saat ini jumlah kantor secara ada 10.479 yang taerhubung real time online baik dalam maupun luar negeri, jumlah ATM ada 21.215, dll. Sedang untuk Yogyakarta jumlah kantor ada 923,ATM 1.483, jumlah EDC 2.900, jumlah CDm 27, jumlah E   Buzz 4 jumlah agen Brilink 3.288  dan jumlah Teras keliling 33.