Untuk mengatasi permasalahan lingkungan akibat padatnya pemukiman penduduk di wilayah perkotaan  Pemerintah Desa Condongcatur melalui Anggaran Satuan kerja Penyehatan Lingkungan DIY tahun 2014 berhasil membangun Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) sistem  Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) Komunal di Padukuhan Joho. Menurut FA Tri Wisono selaku Ketua KSM Sengkat Sehat dana dari DIY sebesar Rp 400 juta dan dana swadaya masyarakat 4.3 juta ditambah dengan swadaya penyambungan perpipaan sekitar 23 juta. Sanimas ini dimanfaatkan oleh 56 KK dengan 307 jiwa. Hal itu disampaikan Tri Wisono saat peresmian Ipal Komunal oleh Penjabat Bupati Sleman Gatot Saptadi, Rabu, 4 November 2015. Dalam kunjungannya Bupati didampingi Assek II, Kepala Badan Lingkungan Hidup, Camat Depok serta Muspika dan Kades Condong catur.

Selanjutnya Pj Bupati meresmikan gapura dan jalan conblok RW14 Padukuhan Dero, pembangunan gapura menghabiskan dana 25,5 juta dan konblok 88,1 juta. Dilanjutkan dengan peresmian Lembaga Bank Sampah Kasturi, Padukuhan gempol Condongcatur Depok. Ditempat ini Bupati membuka selubung papan nama Bank Sampah juga menanam pohon sirsat. Dalam kesempatan ini juga diterima bantuan 35 tempat sampah dari Universitas Sanata Dharma untuk Desa Condongcatur dan Caturtunggal.

Bupati Sleman dalam sambutannya menyatakan  pembangunan Sanimas sistem  IPAL Komunal ini merupakan salah satu konsekuensi logis dari semakin padatnya pemukiman dan semakin tumbuhnya industri baik itu industri besar, menengah, kecil dan rumah tangga di Kabupaten Sleman. Hal ini karena, sebagai Kabupaten yang tumbuh cukup pesat baik itu perkembangan industri maupun perkembangan kawasan permukiman, kita harus memberi perhatian khusus dan bijak dalam mengelola dan melaksanakan pembangunan agar terwujud kesinambungan pembangunan dan tetap terjaganya kelestarian alam lingkungan. Bupati juga mengapresiasi warga Dero yang memperindah lingkungan dengan pembangunan gapura dan membangun jalan dengan konblok sehingga akan nyaman untuk dilalui. Ditengah lingkungan perkotaan namun gotong royong warga masih tetap dijaga dengan baik hal ini juga mendapat apresiasi dari Gatot.

Saat ini di wilayah Kabupaten Sleman memiliki 195 Kelompok Sampah Mandiri (KSM)/Bank sampah, ke depan Pemerintah Kabupaten Sleman akan terus memotivasi dan melakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat agar dapat melakukan pengelolaan sampah secara mandiri dan juga membentuk kelompok-kelompok pengelolaan sampah secara mandiri.  Saat ini beberpa kelompok bank sampah yang ada di Sleman sudah mampu memperoleh manfaat ekonomi dari adanya bank sampah, yang mana kedepan sampah dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.