Kirab budaya saat ini marak hampir di sejumlah tempat di Kabupaten Sleman, kirab yang merupakan budaya jawa tersebut memang harus dilestarikan. Generasi harus diberi pemahaman bahwa budaya jawa yang adiluhung tersebut perlu dilestarikan dan diuri-uri, jangan sampai bangsa lain (luar negeri) ingin belajar budaya jawa tersebut tetapi justru bangsa sendiri kurang peduli, itu yang harus dihindari. Untuk pelestarian budaya jawa tersebut termasuk Padepokan Sendang Kamulyan Karanglo, Argomulyo, Cangkringan mengadakan Kirab Budaya dan Sedekah Bumi  pada Rabu 14 Oktober 2015 dengan menempuh perjalanan hampir 2 Km.

Kirab budaya dimulai dari Padepokan Sendang Kamulyan Karanglo menuju Makam Kyai Bodriyo di Jaranan Argomulyo Cangkringan. Dalam kirab budaya tersebut beberapa Bregodo akan mengiringi kirab tersebut, urutan dalam kirab tersebut bendera Sendang Kamulyan, Marching band SMK Muhammadiyah Cangkringan, prajurit berkuda,  prajurit punokawan, berikutnya Pusaaka Sendaang Kamulyan, Sesaji dan Alim Ulama, Abdi dalem Surakarta, gunungan puluwetu paertanian, gunungan buah-buahan, gunungan uang, prajurit Sendang Kamulyan, jatilan Bambung Saputra, jatilan Gondang Pusung, jatilan Turi, jatilan pria wanita dan prajurit tombak Sendang Kamulyan. Yang sangat menarik baik gunungan Puluwetu, gunungan buah-buahan dan gunungan Uang tersebut usai dikirab akan diperebutkan pada pengunjung .
Sebagai Sesepuh Padepokan Sendang Kamulyan Handaru Rasuna Said pada yang memimpin langsung Kirab Budaya dan merti Dusun  tersebut antara lain menyampaikan bahwa Kirab budaya tersebut sebagai rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa pada umatnya, disamping itu sebagai upaya pelestarian budaya yang adiluhung. Lebih lanjut disampaikan bahwa rangkaian Kirab Budaya dan Merti Dusun tersebut sebelumnya telah dilangsungkan pagelaran wayang Kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Cermo Sugeng Handoko  dengan lakon Petruk Ratu siangnya Rabu 14 Oktober 2015  dilakukan kirab Budaya dan diakhiri dengan pentas kesenian Jathilan dari Kharisma Jati dari padukuhan Jaranan. Pada hari berikutnya rencananya akan ditampilkan pula beberapa kesenian yaitu akan tampil kesenian jatilan Bambung Saputro  dari Klaten tanggal 16 Oktober 2015, tanggal 17 Oktober 2015 akan ditampilkan Dangdut/Campursari Putra Vega dari Klaten, tanggal 18 Pkober 2015 akan ditampilkan jatilan dari kecamatan Turi, tanggal 19 Oktober 2015 akan tampil Wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Hariyata dari Klaten dengan lakon Sendang Banyu Rasa, dan pada tanggal 31 Oktober 2015 akan dipentaskan jatilan dari Gondang Pusung.
Yang jelas kedepan acara serupa akan digelar lebih meriah lagi dengan melibatkan beberapa elemen dan kesenian yang ada di sekitar Cangkringan, disamping itu akan dikemas lebih apik, karena acara Kirab Budaya sudah menjadi agenda tahunan/rutin. Dan direncanakan sebelum kirab berlangsung akan diadakan Pasar Malam selama seminggu, dengan panggung terbuka yang akan diisi berbagai kesenian yang ada di Kabupaten Sleman. Dengan panggung terbuka tersebut diharapkan sebagai sarana pelestarian budaya daan unjuk kebolehan masing-masing kesenian, tambah Handaru.