Sep
3
Pemkab Sleman Bersinergi Dengan BPD DIY Atasi Kekeringan di Prambanan
Menindaklanjuti minimnya sumber air bersih di kecamatan Prambanan ini selalu terjadi ketika musim kemarau sejumlah upaya telah dilakukan oleh Pemkab Sleman untuk pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat Prambanan secara berkesinambungan. Salah satunya adalah pengembangan jaringan air bersih desa yang dikelola oleh masyarakat. Jaringan air tersebut sudah terpasang di 5 desa di wilayah prambanan ini yaitu di Sambirejo, Gayamharjo, Wukirharjo, Sumberharjo dan Bokoharjo. Namun demikian infrastruktur tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan air ketika musim kemarau panjang seperti ini.
Penanganan krisis air di musim kemarau seperti ini memerlukan komitmen dan langkah bersama, antara pemkab Sleman, swasta dan masyarakat. Langkah tersebut tidak sekadar pemberian bantuan berupa droping air, tetapi lebih dititikberatkan pada upaya bagaimana menjaga kesinambungan jaringan air bersih yang mampu menjangkau masyarakat sepanjang waktu. Hal ini dikarenakan penyediaan air bersih melalui Paguyuban Pengelola Air Minum Perdesaan atau disingkat Perpamdes lebih murah dibandingan dengan droping air dari bawah ke atas. Hal tersebut disampaikan Penjabat Bupati Sleman Ir. Gatot Saptadi saat memberikan bantuan Air Bersih di Padukuhan Dlingosari Klumprit I Wukirharjo Prambanan Rabu 2 September 2015.
Lebih lanjut disampaikan bahwa air merupakan kebutuhan pokok semua makluk hidup, oleh karena itu penjabat bupati berharap agar masyarakat di Kecamatan Prambanan ini dapat mengelola pemakaian air dengan hemat dan jangan sampai rebutan air dengan sesama warga. Oleh karena itu, peran organisasi pengelola pemakai air harus lebih dioptimalkan. Jika terjadi permasalahan hendaknya dapat diselesaikan dengan cara baik-baik, dirembug dan diupayakan secara musyawarah kekeluargaan. Ditambahkan pula bahwa yang paerlu zdiwaspadai untuk wilayah Prambanan adalah berpotensinya kekeringan, angin ribut, tanah longsor, dan bahaya kebakaran. Oleh karena itu masyarakat agar saelalu berhati-hati terutama dimusim kemarau ini untuk tidak membakar sampah sembarangan untuk meminimalisir bahaya kebakaran.
Sedangkan direktur Utama Bank BPD DIY Bambang Setiawan menyampaikan bahwa bantuan sebanyak 150 tangki Air untuk warga Prambanan tersebut agar dapat dimanfaatkan dengn baik, paling tidak kebutuhan air dalam jangka pendek dapat terpenuhi. Lebih lanjut disampaikan bahwa program pemberian bantuan air bersih tersebut merupakan salah satu program kepedulian Bank BPD DIY yang terangkum dalam program CSR.
Bantuan Air bersih dari Bank BPD DIY tersebut diserahkan oleh Bambang Setiawan dan diterima Penjabat Bupati Sleman Gatot Saptadi, selanjutnya bantuan tersebut diserahkan kepada masyarakat. Pada kesempatan yang sama warga masyarakat setempat juga menyiapkan tumpeng untuk merayakan hari ulang tahun Gatot Saptadi.