Gatot Saptadi Penjabat Bupati Sleman  menghadiri  Temu Lapang Petani di Pokdapan Mina Mrakabi Cibuk Kidul, Margoluwih, Seyegan pada Kamis, 13 Agustus 2015 untuk melihat  percontohan mina padi ikan Nila dan Panen ikan serta upacara wiwit sebelum panen padi. Hadir pada acara tersebut  Kadinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan  Kab.Sleman, Camat Seyegan, Kades  dan muspika kecamatan Seyegan.

Dalam laporan  Kelompok Mina Murakabi Timbul Prasetyo bahwa lahan pertanian dengan luas 1.000 M2 akan menghasilkan gabah/padi 8-9 kwital gabah dan ditaburi benih ikan nila 6,5 kg akan  mengasilkan panen ikan nila sebesar 5 kwintal (0.5  ton) dengan demikian langkah para petani yang mempunyai lahan dan cukup air irigasi dapat melaksanakan mina padi dengan tambah modal sedikit untuk bibit ikan dan Pakan  (  Tanam padi dan dipelihara bibit Nila ),  namun juga diberikan makan berupa pelet dan pupuk sesuai dengan takaran, pola mina padi ikan ini memberikan nilai tambah  penghasilan bagi para petani,  karena pada saat ini pasar untuk Ikan Nila banyak diminati oleh masyarakat,

Dalam sambutannya Gatot S penjabat bupati Sleman menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan. Hingga saat ini sektor pertanian yang mencakup sektor perikanan masih menjadi sektor unggulan di Kabupaten Sleman, hal tersebut dapat dilihat dari masih tingginya masyarakat kabupaten Sleman  masih menggantungkan  mata   pencahariannya dari sektor pertanian

Menurut data yang ada, tercatat pada tahun 2014 sektor pertanian menyerap tenaga kerja terbanyak  yaitu mencapai 23,56% dari jumlah penduduk Sleman yang mencapai 1.062.801 jiwa.  Sektor pertanian juga menjadi penyumbang PDRB primer terbesar di Kabupaten Sleman yaitu sebesar 12,59% pada tahun 2014, hal ini didukung dengan luas lahan pertanian di Kabupaten Sleman yang mencapai 22.233 ha, dimana didalamnya termasuk areal perikanan seluas 874,85 ha atau sebesar 3,9 %. Besarnya potensi di sektor perikanan Kabupaten Sleman juga dapat terlihat dari peningkatan benih ikan yang dihasilkan yakni sebesar 997.881.400 ekor di tahun 2014, sehingga Sleman mampu menyumbang 80% dari kebutuhan benih ikan di Daerah Istimewa Yogyakarta dan 55% untuk kebutuhan konsumsi di DIY.

Pengelolaan kawasan perikanan dengan pengembangan budidaya perikanan dan pembinaan petani ikan di Sleman selama ini dilakukan dengan sistem kelompok, dimana dengan sistem tersebut diharapkan pelaksanaan transfer pengetahunan dan transfer teknologi dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien.

Tingginya animo masyarakat di Kabupaten Sleman untuk ikut serta dalam kelompok pengelola perikanan, dapat dilihat dari peningkatan yang terjadi, tercatat hingga saat ini  terdapat 552 kelompok. Dengan meningkatnya kelompok pengelola perikanan membuat produksi perikanan di Kabupaten Sleman juga meningkat, yakni pada tahun 2013 sebesar 25.883 ton meningkat menjadi 31.120 ton di tahun 2014.

Pemerintah Kabupaten Sleman selalu berupaya untuk memberikan dukungan dalam pelaksanaan program dan kegiatan di bidang ini. Seperti dukungan dalam bentuk alokasi anggaran dari Pemerintah Kabupaten Sleman, selain itu dukungan alokasi anggaran juga dikucurkan oleh Pemerintah Pusat melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk program Pengelolaan Sumberdaya perikanan dimana salah satu kegiatannya adalah Percontohan Budidaya Ikan dengan Padi/Mina Padi dan Percontohan Budidaya Nila yang saat ini dilaksanakan.