Naiknya harga beberapa komoditas bahan pokok menjelang bulan Ramadhan selama ini diakibatkan kebutuhan masyarakat yang meningkat. Peningkatan tersebut sebetulnya tidak perlu terjadi apabila masyarakat membeli sesuai dengan kebutuhan. Untuk mengantisipasi belanja yang berlebihan, pemerintah Kabupaten Sleman berharap agar masyarakat belanja sesuai dengan kebutuhan. Untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok  TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) DIY yang terdiri antara lain Kepala Biro Perekonomian DIY Drs. Tri Mulyono, Sri Fitriani dari Bank Indonesia cabang Yogyakarta, dan jajaran Pemkab Sleman yang terdiri Bagian Perekonomian Setda Kab. Sleman, Bidang Perdagangan Dinas Perindakop, Dinas Pasar Kabupaten Sleman dan Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman melakukan pantauan harga Sembako di Pasar Tradisional Prambanan.

Dalam pantauan yang dilakukan tim gabungan dengan menyisir semua sudut pasar Prambanan dijumpai beberapa komoditas bahan kebutuhan pokok tidak terlalu mengalami perubahan, artinya bila ada kenaikan maupun penurunan harga tidak terlalu besar, artinya masih dalam taraf normal. Masyarakat dihimbau tidak perlu risau karena kondisi harga maupun stok menjelang bulan Ramadhan maupun menjelang Lebaran nanti akan normal.
Beberapa perubahan  komoditas kebutuhan pokok tersebut antara lain Bawang Merah minggu lalu harganya Rp. 23.000 /Kg, hari ini naik menjadi Rp. 25.000. Bawang putih sincau minggu lalu Rp. 16.000 dan saat pantauan berlangsung harganya masih sama. Bawang putih Kating harganya masih sama Rp. 17.000/kg. Cabe merah besar Rp.15.000 harganya masih sama, Cabe merah keriting harganya Rp. 18.000 pada minggu lalu dan saat ini naik menjadi Rp. 25.000/kg Cabe rawit merah minggu lalu harganya Rp. 17.000 dan saat ini mengalami penurunan menjadi Rp. 15.000,- Cabe rawit hijau harganya masih sama yaitu Rp. 12.000,-.
Sedang untuk jenis yang lain seperti ikan Lele pada minggu lalu harganya Rp. 20.000/kg dan saat pantauan berlangsung mengalami kenaikan menjadi Rp. 21.000/kg. Nila hitam harganya minggu lalu Rp. 22.000 dan saat ini mengalami kenaikan menjadi Rp. 23.000/kg. Nila merah dari Rp. 25.000 naik menjadi Rp. 28.000, Bawal tawar dari Rp. 20.000 naik menjadi Rp. 22.000, Gurami dari harga Rp. 38.000 naik menjadi Rp. 40.000, Kembung dari Rp. 32,000 naik menjadi Rp. 33.000, Udang Putih dari harga minggu lalu yang hanya Rp. 60.000 naik menjadi Rp. 65.000/kg dan Bandeng haarganya masih sama yaitu Rp. 23.000. Sementara harga daging Sapi KW I (bistik) minggu lalu harganya Rp. 100.000 dan saat ini masih sama Rp. 100.000/kg, Daging sapi KW 2 (biasa) masih sama yaitu Rp.90.000/kg daging ayam potong dari harga Rp. 29.000 naik menjadi Rp. 30.000 Daging ayam kampung harganya masih sama yaitu Rp. 45.000/kg
Untuk Telur ayam ras harganya masih sama yaitu Rp. 20.000/kg Gula pasir kuning harganya masih sama Rp. 12.000/kg. Beras IR2 64 harganya masih sama Rp. 8.000/kg Beras Premium (menthik wangi, dll) harganya tidak berubah maasih Rp. 9.000/Kg Kedelai juga tidak mengalai perubahan yaitu Rp. 9.000/kg Minyak goreng Curah Sawit maasih sama yaitu Rp. 10.500/Kg.
Saat dijumpai disela-sela pemantauan harga baik Kepala Biro Perekonomian DIY maupun Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindakop kabupaten Sleman menyampaikan bahwa kebutuhan bahan pokok saat ini masih cenderung stabil artinya tidak terjadi kenaikan yang menyolok, termasuk kondisi harganya masih stabil, artinya meskipun terjadi perubahan harga baik kenaikan maupun penurunan masih dalam taraf wajar.Diharapkan masyarakat tidak perlu belanja berlebihan bila belanja sesuai dengan kebutuhan saja  karena baik menjelang bulan Ramadhan maupun Lebaran stok barang tetap aman dan akan terpenuhi.***