Bank Sampah Manggungsari  Sumberan Sariharjo Ngaglik Secara resmi telah diresmikan oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo yang ditandai dengan penandatangan Prasasti dan pembukan selubung papan nama. Pada kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan sarana prasarana secara simbolis oleh bupati sleman kepada, serta penyerahan cinderamata dari ketua Bank Sampah Handayani berupa tas  yang bahannya dari daur ulang sampah kepada Bupati.

Usai peresmian Bank Sampah, Sri Purnomo menyampaikan bahwa volume sampah di Kabupaten Sleman mencapai 3.200 m3 perhari sedangkan jumlah sampah yang bisa diangkut ke TPA baru 426 m3 perhari , hingga jumlah sampah yang belum terangkut ke TPA jauh lebih besar jumlahnya. Lebih lanjut disampikan bahwa Pemerintah Kab Sleman mensupport kegiatan pengelolaan sampah melalui sosialisasi pengelolaan sampah mandiri, fasilitas penguatan kelembagaan pengelola sampah mandiri, serta pendampingan pengelolaan sampah oleh jejaring pengelola sampah Kab. Sleman, bantuan sarana prasarana seperti komposter tempat sampah pilah, gerobak sampah dll, dana pemberdayaan masyarakat, dan penyediaan Bank Sampah Induk yang diresmikan hari ini Perda No 4 Tahun 2015 mengamanatkan bahwa pengelolaan sampah dilakukan secara berkelompok sehingga masyarakat/rumah tangga, institusi, hotel, toko dll harus menjadi anggota kelompok. Hal ini untuk menghilangkan pembuangan sampah liar. Kondisi ini memicu kualitas lingkungan yang memperburuk kesehatan masyarakat. Dengan adanya bank sampah, masalah sampah dapat ditangani tidak hanya karena dapat mewujudkan lingkungan yang sehat, rapi dan bersih namun juga sekaligus memberikan nilai tambah pada sampah yang selama ini hanya dibuang. Sampah organik diolah kembali menjadi kompos sedangkan sampah anorganik dapat diolah menjadi berbagai benda kerajinan yang memiliki nilai jual sehingga dapat meningkatkan perekonomian kerluarga.
Bupati mengharapkan adanya peran serta aktif dari berbagai tokoh masyarakat dan LSM atau NGO untuk membantu upaya pembiasaan pola hidup bersih dan sehat kepada masyarakat. Sementara itu Kepala BLH Drs. Purwanto melaporkan bahwa di kabupaten sleman jumlah pengelola sampah masyarakat  ada 184, sedang smpah yang dikelola baru 2 % dari jumlah sampah yang ada di kabupaten sleman. Jumlah transper depo hanya ada 13, dan jumlah Bank Smapah baru ada 29 yang tersebar di kabupaten sleman. Armada angkutan truk sampah ada 38 truk dan yang rusak ada 8, tentu jumlah armada tersebut masih kurang dibanding dengan jumlah sampah yang ada di kabupaten sleman. Untuk tenaga angkut Purwanto menyampaikan saat ini ada 78 tenaga sementara jumlah penyapu ada 58 orang.***