Ujian Nasional untuk SMK/SMA di Kabupaten Sleman akan dilaksanakan senin-Kamis tanggal 13-16 April 2015. Untuk menghadapi UN tersebut, persiapan tidak bisa dilaksanakan secara instan. Namun serluruh SMA/SMK di Kabupaten Sleman telah mempersiapkan siswanya secara intensif sejak awal tahun ajaran baru dengan Program Sukses UN, diantaranya dengan program tambahan pelajaran, bedah kisi-kisi, penyelenggaraan latihan soal dan try out, serta persiapan mental juga dilaksanakan dengan mengadakan AMV (Achievement Motivation Training).  Demikian dikatakan oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Sleman Arif Haryono, SH di Press Room Bagian Humas Setda Kabupaten Sleman, Jum’at 10 April 2015.

Pelaksanaan UN untuk SMA/SMK tersebut terdiri dari dua jenis yaitu CBT (Computer Based Test) dan PBT (Paper Based Test). Di Sleman SMK yang menyelenggarakan CBT adalah SMK N 2 Depok, SMK 1 Kalasan, SMK Muhammadiyah Prambanan, SMK N 1 Seyegan, SMK 1 Godean dan SMK Penerbangan AAG Adisutjipto.  Untuk ujian CBT tersebut Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman sudah berkoordinasi dengan PLN agar tidak terjadi pemadaman listrik selama 4 hari. Jika terjadi kondisi listrik mati pihak sekolah telah menyediakan genset dan untuk antisipasi penguatan atas perangkat komputer dan sistem sudah dipersiapkan server dengan jumlah dan kapasitas yang mencukupi. UN dengan sistem CB T tersebut akan berlangsung 3 shift.

Pelaksanaan UN SMA/SMK tersebut sudah dikoordinasikan di tingkat pokja dan sekolah, untuk SMA ada 4 pokja dan SMK ada 5 pokja. Jumlah peserta UN untuk SMA ada  4945 siswa, dari 59 sekolah, penyelenggara UN ada 48, sedangkan yang menggabung  ada 11 sekolah. Untuk SMK jumlah peserta UN sebanyak 6515 siswa, dari 55 sekolah, penyelenggara UN sebanyak 48 sekolah dan yang menggabung 7 sekolah.  Dari peserta UN di Kabupaten Sleman tersebut terdapat siswa  yang mengikuti UN tidak di sekolah tapi di LP karena tersangkut kasus hukum, yaitu 1 orang di LP Cebongan, 1 orang  Wirogunan, 1 orang di LP Anak Wonosari. Di samping itu juga terdapat 4 anak berkebutuhan khusus yaitu 1 tuna rungu (MAN Maguwoharjo), 2 Low Vision (MAN Maguwoharjo dan SMA 1 Ngaglik) dan 1 lemah pendengaran (SMK Budi Mulia 2).

Arif Haryono, SH menambahkan bahwa untuk UN tahun 2015 ini hasil UN tidak menentukan kelulusan siswa, namun untuk kelulusan ada salah satu syaratnya yaitu mengikuti UN. Surat Keterangan Hasil UN tahun 2015 ini juga merupakan dasar seleksi untuk melanjutkan sekolah ke jenjang selanjutnya. Sedangkan kelulusan siwa ditentukan oleh Rapat Dewan Guru. Materi Soal untuk UN SMA/SMK ini berdasarkan pada KTSP 2006.***