Kondisi Kabupaten Sleman yang rawan bencana membutuhkan masyarakat yang tangguh dan siap menghadapi bencana yang dapat terjadi kapan saja. Masyarakat yang  tangguh bencana yakni masyarakat yang mampu mengantisipasi dan meminimalisir kekuatan yang merusak melalui proses adaptasi. Mereka juga mampu mengelola dan menjaga struktur dan fungsi dasar tertentu ketika terjadi bencana. Dan jika terkena dampak bencana, mereka dapat membangun kehidupannya menjadi normal kembali atau paling tidak dengan cepat memulihkan diri secara mandiri. Hal itu disampaikan Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo, MSI. Saat mengukuhkan Desa Hargobinangun Kec Pakem sebagai desa Tangguh Bencana, Kamis, 8 April 2015 di Barak Pengungsian Pandanpuro Hargobinangun Pakem.

Lebih lanjut Sri Purnomo menambahkan bahwa sampai saat ini sudah ada 5 desa tangguh bencana setelah sebelumnya sepanjang tahun 2014 telah dibentuk 4 desa tangguh bencana di antaranya di Desa Wukirsari, Kepuharjo, Sindumartani dan Girikerto.
Selain mengembangkan desa tangguh bencana,  berbagai pemangku kepentingan turut serta menguatkan kapasitas lokal karena penanggulangan bencana harus dilakukan sinergis antara masyarakat, pemerintah dan swasta.
Sebelum dilakukan pengukuhan juga diadakan gladi lapang penanggulan bencana letusan gunung Merapi kerjasama BPBD DIY dengan BPBD Sleman, yang diikuti sekitar 210 peserta dari 12 padukuhan di Hargobinangun serta dilakukan penandatanganan MoU komitmen pemanfaatan sarana milik swasta yang dapat digunakan untuk mitigasi bencana bagi pengamanan masyarakat yakni UII, PPPG Kesenian dan RS Ghrasia. Juga MOU pemanfaatan sarana antar desa yakni dengan desa tetangga Harjobinangun dan Pakembinangun. Kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan prasasti sekolah tangguh bencana bagi SDN Kiyaran I Wukirsari Cangkringan, SDN Umbulharjo Cangkringan dan SMPN I Cangkringan yang ketiga sekolah tersebut juga mendapat bantuan 1 buah HT dari Pemkab Sleman. Dalam kesempatan ini Kepala BPBD DIY juga menyerahkan bantuan 1 buah Chainsaw kepada Pemerintah Desa Hargobinangun Pakem.***