Mar
30
Kepala Dinkes : Stunting di Sleman Capai 12,87%
Dalam rangka memperingati hari gizi nasional ke 55 tahun 2015 diadakan “Seminar Ilmiah Antisipasi dini stunting menuju bangsa sehat” berprestasi di Auditorium MMTC Yogyakarta, Sabtu, 28 Maret 2015. Seminar diikuti sekitar 300 lebih peserta terdiri dari Instansi teknis pemkab Sleman, seluruh nutrisionis Puskesmas di lingkungan Dinas Kesehatan Sleman, dan mahasiswa wakil dari Perguruan Tinggi. Panitia Seminar menghadirkan 3 nara sumber yakni Prof dr. Madarina Julia, MPH. Ph.D,Sp.Ak dengan materi Antisipasi stunting dari aspek Metabolisme, Dr. Susetyowati, DCN, M.Kes dengan materi Antisipasi stunting dan aspek Nutrisi, dan Melina Dian Kusumadewi, S.PSi. MA. Psi dengan materi Menikah dini dengan kejadian stunting. Berlaku sebagai moderator yakni Agus Wijanarko, SSIT. M.Kes dari Poltekes DIY.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Sleman dr. Mafilindati Nuraini , M.Kes saat membuka Seminar mengatakan percepatan perbaikan gizi masyarakat yang dilakukan oleh jajaran pemerintah bersama masyarakat harus makin terus ditingkatkan. Hal ini perlu mengingat Indonesia mengalami masalah gizi yang cukup komplek, dan berdasarkan Global Nutrition tahun 2014 Indonesia masuk di dalam 17 negara di antara 117 negara yang mempunyai ketiga masalah gizi yaitu stunting (tubuh pendek), wasting (tubuh kurus) dan overweight (kegemukan). Di Kabupaten Sleman pada tahun 2014 angka stunting mencapai 12,87 % (DIY 14,32 %). wasting 4,02 % (DIY 3,89%) dan overweight 5,82 % (DIY 5,84 %). Mafilinda juga menjelaskan bahwa kekurangan gizi pada awal kehidupan berdampak serius terhadap kualitas SDM di masa mendatang, untuk itu ada hal yang harus dilakukan sebagai upaya untuk percepatan perbaikan gizi masyarakat. Di antaranya dengan memperkuat posyandu yang merupakan kunci suksesnya upaya perbaikan gizi masyarakat dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat yang diperkuat dengan penerapan gizi seimbang baik pada diri sendiri dalam keluarga, maupun di lingkungan masyarakat.