Stok Beras di Sleman Masih Aman
Tingginya harga beras dipasaran saat ini bukan karena produksi padi yang kurang dan akibat gagal panen namun kemungkinan masalah ada pada distribusi dan manajemen perdagangan di pasaran. Selain itu juga selama in beras raskin juga belum terdistribusi sehingga kebutuhan beras meningkat di masyarakat mengakibatkan kenaikan harga beras. Hal itu disampaikan Ir. Widi Sutikno, MSI. Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Sleman pada acara panen perdana padi di Karongan Jogotirto Berbah. Dikemukakan untuk wilayah Berbah padi yang siap di panen mencapai 400 Ha dan untuk total se Kabupaten Sleman mulai pertengahan Maret nanti siap dipanen 4.700 Ha.
Panen perdana ini dilakukan oleh Bupati Sleman bersama Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Kementerian Pertanian RI Ir. Sri Sulihanti, MSI selaku Penanggungjawab Program Padi Jagung Kedelai Sleman dan Kulon Progo, Kepala Dinas Pertanian Sleman, Kepala BPPT DIY DR. Sudarmaji, Camat Berbah Serta kades Jogotirto.
Hasil ubinan untuk panen raya kelompok tani Tekat Makmur Rejosari dari 4 sampel mencapai 9,92 ton/ha GKP. Sementara untuk kelompok lain yakni Sido Rukun Klampengan 9,47 ton/ha GKP, Klomtan Rukun Krasaan 5 sampel 9,28 ton/ha GKP, Klomtan Ngesti Tunggal II Bercak 3 sampel 9,52 ton/ha GKP dan Klomtan Sedyo Rahayu Kranggan II 4 sampel 10,02 ton/ha GKP sehingga diperoleh rata-rata 9,57 ton / ha GKP.
Sebelum melakukan panen raya Bupati Sleman bersama rombongan meninjau budidaya ayam KUB “Sawung Maju”. Ayam KUB merupakan Ayam Kampung Unggul hasil penelitian Ternak Balitbang Pertanian RI yang dialakukan sejak tahun 1997 dan telah dilisensikan kepada PT AKI (Ayam Kampung Indonesia) untuk dikembangkan menghasilkan produk-produk parent stock ayam kampung petelur unggul, final stock pedaging dan petelur mulai tahun 2011. Keunggulan ayam KUB ini menurut Sudarmaji yakni produksi telur mencapai 180 butir pertahun dan siklusnya cepat dan tidak mau mengerami, dan pertumbuhan ayamnya cepat selama 70 hari dengan pakan 90 gram per hari akan mencapai bobot 1 kg. Kelompok budidaya yang mengembangkan ayam KUB ini yakni Sawung Maju Karongan Jogotirto Berbah yang beranggotakan 25 orang dengan 15 pembudidaya indukan dan 10 usaha pembesaran. Untuk volume penjualan ayam (bibit umur 0 – 1 minggu) seminggu dapat terjual 300 bibit ayam dengan harga Rp 6.500 per DOC. Menurut Camat Berbah Dra. Tina Hastani, MM, menyampaikan kelompok Sawung Maju telah memberikan kontribusi dengan memberikan 5 butir telur per anggota per bulan untuk kegiatan Posyandu sehingga hal ini menunjukkan bukti partisipasi masyarakat dalam meningkatkan program pemenuhan gizi wilayahnya.
Bupati Sleman dalam kesempatan ini juga meresmikan Lumbung Pangan KWT Sido Rukun Klampengan Jlatren Jogotirto Berbah dan menyerahkan bantuan benih padi dan papan nama dalam rangka Program Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GPTT) di wilayah Berbah seluas 500 ha dengan bantuan keseluruhan mencapai Rp 725 juta. Kegiatan yang telah dilakukan oleh Lumbung Pangan KWT Sido Rukun yang beranggotakan 38 orang ini meliputi arisan gabah kering dan pinjaman untuk anggota yang mempunyai hajat yang memerlukan kebutuhan beras yang cukup banyak dan dikembalikan saat musim panen.
Sementara itu Bupati Sleman dalam sambutannya menyampaikan kecamatan Berbah mempunyai banyak prestasi khususnya dalam bidang perikanan, peternakan, pertanian padi dan perkebunan yakni Jambu Dalhari.Prestasi ini dapat dicapai dengan semangat yang tinggi dan kerja keras dari para petani dengan kelompoknya untuk selalu menerapkan inovasi teknologi baik ternak melalui ayam KUB maupun pertanian dengan penerapan teknologi pertanian terpadu hasil penelitian para ahli khususnya BPPT DIY. Dengan penerapan teknologi yang tepat terbukti dapat berhasil meraih panen yang cukup bagus untuk padi. Dan untuk ayam KUB semakin banyak diminati masyarkat dan kebutuhan akan semakin meningkat mengingat Sleman merupakan pusat kuliner DIY yang membutuhkan suply bahan pokok seperti ayam KUB yang dikembangkan di Berbah ini.