Bencana puting beliung yang terjadi hari Sabtu dan Minggu 14-15 Pebruari 2015 yang melanda wilayah Kecamatan Seyegan  menimbulkan banyak korban harta benda, meskipun tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Namun kerugian yang ditimbulan mencapai puluhan juta rupiah, bahkan bisa mencapai ratusan juta rupiah. Wilayah yang terkena puting beliung tersebut  ditinjau Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo, Selasa 17 Pebruari 2015, ikut mendampingi bupati pada kesempatan tersebut antara lain Kepala BPBD kabupaten Sleman Drs. Julisetiono Dwiwasito, MM, Camat Seyegan Drs. Budi Sutamba, Danramil dan Kapolsek Seyegan.

Lokasi terparah yang terkena bencana puting beliung di wilayah Seyegan tersebut ada di Desa Margokaton di padukuhan Bantulan kerusakan yang ditimbulkan ada beberapa pohon yang menimpa rumah warga milik Nur Ashari mengalami rusak ringan, rumah Ny. Sukarjo  atap rumah tertimpa pohon mlinjo mengalami rusak sedang, Sedang rumah Bapak Sabar atap rumahnya tertimpa pohon Rambutan mengalami rusak ringan dan rumah Tulimin atap rumah tertimpa pohon Mlinjo mengalami rusak ringan.
Sementara itu di desa Margodadi Seyegan di padukuhan Grogol rumah yang tertimpa pohon milik Slamet Mulyono tertimpa pohon jati mengalami rusak berat, rumah Ibu Bonikem juga tertimpa pohon jati juga mengalami rusak berat, rumah Ibu Tuminah juga mengalami rusak berat karena tertimpa pohon jati. Sedang di padukuhan Kandangan rumah  Bapak Salim, bapak Marto Tinoyo, Ibu Mardiwiyono, juga mengalami rusak berat semuanya diakibatkan tertimpa pohon jati maupun Sengon. Yang mengalami kerusakan ringan rumah milik bapak Marto Sudiman, bapak Sarjiman dan bapak Karyanto semuanya karena tertimpa pohon.
Di padukuhan Kadipiro Margodadi, rumah yang mengalami kerusakan berat milik  Ngadiman dan Nur Giyanto, sedang di padukuhan Pete rumah yang tertimpa pohon ada satu yaitu milik Nanang dan mengalami kerusakan ringan.
Saat Bupati Sleman melakukan peninjauan warga setempat masih melakukan gotong royong/kerja bakti memperbaiki rumah yang tertimpa pohon, baik yang rusak berat maupun ringan. Pada kesempatan tersebut bupati berharap agar masyarakat salin bahu membahu bergotong royong membantu memperbaiki rumah yang terkena bencana. Di samping itu bupati berharap agar masyarakat selalu waspada apabila ada tanda-tanda yang tidak biasanya, misalnya awan tebal dan gelap, bahkan dalam kondisi panaspun harus waspada kalau tidak biasanya. Yang jelas bantuan dari pemerintah dalam hal ini BPBD tentu ada dan perlu dikoordinasikan. Pada kesempatan tersebut bupati juga memberikan bantuan uang  secara pribadi kepada salah satu warga padukuhan Grogol yang rumahnya tertimpa pohon, yang bersangkutan sudah tidak mempunyai suami karena telah meninggal dunia dan belum dikaruniai anak, hidupnya juga hanya sebagai buruh serabutan.***