Feb
16
Menteri Koperasi dan UKM RI : Swasembada Pangan Perlu Dukungan Infrastruktur
“Saat ini buah impor memang masih banyak beredar di Indonesia tetapi persentasenya masih banyak buah lokal, kalau saja semua masyarakat mengkomsumsi buah lokal maka petani buah Indonesia akan lebih sejahtera. Namun hal tersebut sulit terjadi, karena buah lokal import masih ada, karena memang kita masih membutuhkan”. Hal tersebut disampaikan Menteri Koperasi dan UKM RI Bapak AA Ngurah Puspayoga saat mengunjungi Koperasi Gemah Ripah di Pasar Buah Gamping Jumat 13 Pebruari 2015. Lebih lanjut disampaikan bahwa nilai buah import memang masih kecil dibanding buah lokal , dan kualitasnya tidak kalah dengan buah import, maka masyarakat diharapkan untuk mengkomsumsi buah lokal lebih banyak dibanding buah import.
Disampaikan pula bahwa untuk mewujudkan kebutuhan pokok termasuk buah-buahan maka pemerintah mencanangkan program swasembada pangan, untuk mewujudkan hal tersebut perlu peran dan dukungan masyarakat. Perlu dibangun beberapa infrastruktur yang berupa bendungan/embung, jalan/jembatan dan selokan-selokan untuk kegiatan perekonomian. Tanpa dibangun beberapa infrastruktur tersebut maka swasembada pangan sulit terwujud, oleh karena itu infrastruktur tersebut dibangun untuk kegiatan perekonomian.
Memang diakui pemerintah masih import beberapa komoditas, meskipun kualitas barang kita sendiri masih cukup baik namun dengan kesadaran dan keiningan masyarakat untuk mengkonsumsi barang kita sendiri, maka barang import lambat laun akan berkurang. Menyinggung keberadaan Koperasi bahwa koperasi memang sebagai sokoguru perekonomian Indonesia dan itu perlu dibina dan dibimbing oleh pemerintah. Yang jelas peran dan bantuan pemerintah dalam berbagai bidang untuk kemajuan koperasi masih sangat diperlukan. Bahkan menteri Koperasi dan UKM mencontohkan bahwa kekuatan perekonomian di luar negeri seperti Jepang dan beberapa negara eropa ada di koperasi. Di Indonesia koperasi yang baik juga ada bahkan sudah diakui dunia.
Yang jelas Koperasi di Indonesia bisa dikembangkan menjadi lebih besar dan mampu mensejahterakan masyarakat, memang diakui perkembangan koperasi di Indonesia perkembangannya lambat. Dan saat ini Kementerian Koperasi melakukan kerjasama dengan kementerian terkait untuk lebih mendorong tumbuh kembangnya Koperasi. Seperti halnya berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri untuk kemudahan penerbitan ijin pada pelaku UKM yang nantinya cukup diproses pada tingkat Kecamatan. Kementarian Koperasi juga melakukan kerjasama dengan BRI, yang nantinya UKM akan diberikan fasilitas semacam kartu kredit yang bisa dipergunakan untuk kepastian usaha dan mempermudah akses Modal.
Sementara itu ketua koperasi Gemah Ripah Ir. Suharsini menyampaikan bahwa anggota koperasi gemah ripah sampai saat ini yaitu 163 orang, semuanya pedagang pasar buah Gamping dan tenaga sedangkan jumlah kiosnya ada 154. Lebih lanjut disampaikan bahwa sesuai kesepakatan anggota maka SHU tiap tahunnya tidak dibagi, tetapi dipergunakan untuk perawatan dan pengembangan. Dan mungkin hanya satu-satunya di Indonesia bahwa pasar Gamping kiosnya bersertifikat.