Feb
13
Minapadi dan Ugadi di Sleman Ditinjau Wantimpres
Ketua Wantimpres, Prof Sri Adiningsih dan anggota, Prof Sudarta mengadakan kunjungan ke Kabupaten Sleman untuk melihat langsung berita yang mengguncangkan media sosial yakni keberadaan Minapadi (Ikan Padi) dan Ugadi (udang galah padi) di Kabupaten Sleman. Menurut Adiningsih berita ini membuat penasaran dirinya untuk melihat langsung ke lapangan dan Presiden pun tertarik khususnya UGADI, karena memang pemerintah saat ini baru gencar untuk meningkatkan produktifitas pertanian menuju swasembada pangan.
Wantimpres diterima Sekda Sleman (dr. Sunartono, M,Kes.) beserta Assekda, Staf Ahli Bupati, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Sleman beserta jajarannya di RR. Sekda B dilanjutkan peninjauan ke Lapangan yakni di dusun Ndero Harjobinangun dan Samberembe Candibinangun serta BPP (Balai Penyuluh Pertanian) Pakem tempat uji praktek minapadi dan ugadi. Sekda menjelaskan luas lahan pertanian Sleman sekitar 22 ribu ha ada sekitar 63 ha untuk lahan mina padi dan ugadi karena tidak semua lahan pertanian bisa dijadikan sebagai lahan mina padi dan ugadi. Ikan yang ditabur yaitu jenis nila, tawes dan udang sementara padi yang ditanam jenis umur panjang dengan sistem jajar legowo (jarak tanam 25 cm x 12,5 cm). Saat ini juga dikembangkan minapadi model KODAL (Kolam dalam 60 s/d 80 cm). Mina padi dan UGADI di Sleman telah dilakukan selama 2 x dengan hasil lahan seluas 1000 m dapat meningkatkan produksi padi sekitar 20 s/d 30 % dan untuk ikan yang jenis nila dan tawes 3 s/d 4 juta dan untuk udang bisa mencapai 5 s/d 6 juta.
Hal ini dibenarkan oleh Kelompok Tani Mina Muda Samberembe, Satrianto, yang menyatakan sebelumnya untuk 1000 meter tanaman padi hanya mampu produksi 6 kuintal setelah dilakukan pola mina padi produksi padi meningkat 7 s/d 8 kuintal ditambah dengan keuntungan yang didapat dari ikannya. Keuntungan dari mina padi dan ugadi menurutnya mengurungi penggunaan pupuk sampai 70 % karena kotoran ikan dapat menjadi pupuk tanaman, beras mentes, tanaman kokok dan gulma tanaman dapat menjadi makanan ikan dan udang, Tikus juga tidak masuk ke tanaman padi karena terhalang kolam. Sementara kendala yang dihadapi yakni kesulitan dalam memperoleh benih udang karena harus inden selama 2 bulan di tempat pembibitan di Samas Bantul. Dan belum adanya teknologi untuk mengolah pakan ikan alternative dengan menggunakan bahan-bahan dari lingkungan lokal.
Adiningsih dan Sudarto didampingi Assekda II dan Kepala Dinas Pertanian Sleman menebarkan benih udang galah di lahan percontohan UGADI POKDAKAN (Kelompok Muda IKan) Mina Ngelo Sembada, di Dero Harjobinangun Pakem dibawah bimbingan PPL Frans Xeromaxin. Jenis tokolan (udang sebesar tokolan) sejumlah 10.000 ekor benih untuk luas lahan pertanian 1000 meter. Benih padi yang ditanam Ciherang dengan pola tanam jajar legowo perkiraan panen 15 Mei 2015. Adiningsih mengakui pola mina padi dan ugadi ini bisa dijadikan model secara nasional, karena terbukti dapat meningkatkan produksi 20 s/d 30 % yang dapat mendukung upaya pemerintah untuk swasembada pangan. Model ini juga dapat menjadi potensi wisata mina tour karena banyak orang tertarik untuk mengunjunginya, selain dapat menikmati keindahan lingkungan, belajar juga dapat sekaligus menikmati ikan. Kedepan perlu dikembangkan sehingga juga mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi dan menghidupkan perekonomian. Melihat kondisi ini didukung dengan kelompok tani muda dan bimbingan para penyuluh maka gerakan semacam ini bila dilakukan di seluruh Indonesia untuk mencapai berdikari dalam pangan, Adinginsih optimis akan dapat tercapai lebih cepat dari target pemerintah selama 3 tahun. Apabila percontohan ini berhasil Presiden RI sangat tertarik khususnya UGADI sehingga Adiningsih akan melaporkan dan apabila memungkinkan mengupayakan untuk memanennya. Adiningsih juga mengapresiasi kelompok tani dalam berkreativitas untuk mengembangkan produk pangan yang terintegrasi yakni padi, udang, ikan dan tanaman lain seperti kacang panjang di pematang sawah dalam satu lahan pertanian yang bisa menjadii upaya yang mendukung program swasembada pangan dari pemerintah.***