Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu, Minggu, 8 Februari 2015 memimpin gerakan kebersihan lingkungan di Wilayah Kecamatan Mlati. Wabup didampingiKepala Dinas Kesehatan Sleman, Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Camat Mlati bersama warga selain melakukan gerakan kebersihan lingkungan bersama warga juga melakukan gerakan pemberantasan dan pemantauan jentik nyamuk aides aegypti di 5 RT wilayah Cebongan Lor. Wakil Bupati juga turut menyertai tim POKJANAL DBD Kabupaten Sleman yang terdiri dari instansi lintas sektor Kabupaten, Polres dan KODIM Sleman serta didukung jajaran perangkat Kecamatan, Desa, Koramil, Polsek, Linmas Desa serta masyarakat. Tim melakukan pembersihan lingkungan dengan memangkas rumput-rumput liar, memeriksa dan menyingkirkan ban-ban bekas, kaleng-kaleng bekas, botol-botol tempat bersarangnya jentik nyamuk serta menyambangi rumah-rumah warga dengan memeriksa pot-pot bunga dan bak-bak mandi.

Dalam pemantauan ke 5 RT di wilayah Cebongan Lor ada sekitar 54 rumah yang diperiksa dan ada 19 rumah penduduk yang positif terdapat jentik-jentik nyamuk DBD. Jentik-jentik ini  bersarang di bak-bak mandi, pot-pot bunga, kaleng-kaleng bekas dan yang tidak disadari masyarakat di pagar bambu yang ada airnya sehingga potensial untuk bertelur nyamuk. Berdasarkan hasil yang masih banyak rumah penduduk terdapat jentik nyamuk ini Wakil Bupati berharap warga benar-benar harus menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan 3 M plus yakni menutup, menguras dan mengubur serta mengisi kolam-kolam dengan ikan serta melakukan abatisasi. Hal ini mengingat di musim penghujan saat ini sedang terjadi peningkatan wabah DBD sehingga diperlukan kesadaran warga untuk melakukan pencegahan. Wakil Bupati juga melakukan pemantauan kegiatan kerja bakti kebersihan lingkungan di Dusun Bedingin, Sendari dan dusun Warak serta melakukan pemantuan tempat sampah di pasar Cebongan.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Sleman dr. Mafilinda Nuraini, M Kes. Dengan masih dijumpai sekitar 19 rumah penduduk dari 54 rumah yang dipantau maka angka bebas jentik baru mencapai 64,15 % kondisi ini masih mengkhawatirkan karena masih potensial terdapat jentik-jentik nyamuk Aides Aegypti sementara angka bebas jentik yang ideal 95 %.***