Padukuhan Pakem, Tamanmartani Kelola Sampah Dengan Sistem Shodaqoh
Pengelolaan sampah di Padukuhan Pakem, Tamanmartani bermula dari keprihatinan masyarakat karena banyaknya warga yang membuang sampah di sungai ataupun membakarnya. Setelah belajar dari pengelolaan sampah dengan sistim sodaqoh sampah, warga dusun setempat mulai mengelola sampah. Warga tidak menggunakan sistim bank sampah karena sistim tersebut ditolak oleh warga dan lebih memilih untuk menggunakan sistim shodaqoh sampah. Hingga saat ini pengelolaan sampah di Dukuh, Pakem ini sudah berjalan 3 tahun dan mulai menampakkan hasil. Salah satunya adalah penghargaan Kalpataru, penghargaan peringkat 1 ditingkat kabupaten dan peringkat 3 untuk tingkat provinsi. Saat ini Pengelolaan Sampah yang diberi nama “Permata” ini sudah memiliki sarana sendiri.
Diawal mendirikan bank sampah ini membutuhkan dana sebesar 16 juta yang dikumpulkan dari dana masyarakat Pakem. Jenis sampah dibagi menjadi 3 golongan yaitu sampah plastik, sampah kertas, dan sampah keras. Ada pula sampah yang dibuat kerajinan yaitu sampah berupa aluminium foil. Untuk pengelolaan sampah organik dikelola dengan cara dikumpulkan di bak penampungan dan jika sudah siap untuk digunakan sebagai pupuk akan didistribusikan ke petani yang membutuhkan. Setiap bulannya bank sampah ini bisa terkumpul sampah anorganik sebanyak 400-500 kg. Sedangkan sampah organik bisa terkumpul hingga 300 kg. Demikian dijelaskan Gunandar selaku ketua pengelola sampah “Permata”. Untuk saat ini “Permata” beranggotakan 36 orang. Hasil dari penjualan sampah dipergunakan 50% untuk petugas, 25% persen kampung, dan 25% untuk “Permata” sendiri.***