Feb
5
Lansia Moyudan Tetap Produktif di Usia Senja
Kepala BKKBN (Prof Dr. Fasli Jalal) salut dengan kegiatan lansia di BKL “Mugi Waras”, Blendung, Sumbersari, Moyudan, karena lansia tetap produktif, tetap sehat, tetap optimis membimbing dan membantu anak cucu dan melihat aktivitas mereka. Hal itu disampaikannya usai menyaksikan kegiatan di BKL “Mugi Waras”, Blendung, Sumbersari, Moyudan, Kamis, 5 Februari 2015. Dalam kunjungannya Kepala BKKBN disertai oleh Pakar Lansia Prof Saparinah Sadli dan jajaran pejabat Eselon I BKKBN Pusat serta diikuti oleh Musisi Dwiki Darmawan yang menciptakan lagu-lagu untuk senam lansia dan kegiatan lainnya. Lebih lanjut Fadli menyampaikan pengalaman yang dialami lansia menjadi kebanggaan untuk diceritakan kepada anak cucu, menuntun dan menginpirasi anak cucu. Orang tua berada ditengah memperhatikan kebutuhan bapak ibunya (lansia) dan memperhatikan anak-anaknya. Dalam kehidupan lansia mencakup 5 dimensi yakni dimensi spiritual kegiatan keagamaan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dimasa tua, Dimensi fisik dengan kegiatan Posyandu, senam lansia, dimensi emosional (merasa kesepian) sehingga diperlukan kegiatan pertemuan rutin, dimensi keterampilan yakni pertemuan para lansia untuk melakukan kegiatan produktif baik yang bisa dijual maupun untuk sekedar hobi, pengalaman bisa digunakan untuk ditularkan kepada orang lain, serta dimensi lingkungan yakni menciptakan suasana lingkungan yang aman, nyaman, tentram dan bahkan bisa menggaet lansia dari manca negara untuk tinggal di tempat kita pada waktu musim dingin misalnya, sehingga dapat menciptakan nilai lebih.
Dalam kunjungan ini Kepala BKKBN diterima Assekda II Sleman, Kepala BKKBN Sleman, Kepala Dinas Sosial, Camat Kades dan ketua BKL “Mugi Waras”, H. Djumanah. Kunjungan disambut dengan kesenian thek-thek dan kegiatan yang disaksikan meliputi kegiatan keterpaduan Posyandu lansia, senam lansia, kegiatan kerohanian seperti pengajian, pangrukti loyo muslim dan katholik, kegiatan sembahyangan. Juga kegiatan kesenian berupa sholawatan, gejok lesung dan angklung. Kegiatan juga terintegrasi dengan kegiatan ekonomi produktif berupa UPPKS lansia dengan kegiatan bidang pertanian antara lain budidaya jamur merang, peternakan itik, kegiatan kerajinan membuat kasur, besek, tikar dan tempe.
Dijelaskan oleh ketua BKL “Mugi Waras”, kegiatan yang juga dilaksanakan yakni home care dan day care dan kegiatan senam tiga generasi (yang juga ditampilkan dalam acara penyambutan) yaitu senam yang diikuti oleh semua anggota keluarga yang terdiri dari anak (cucu) dewasa (orang tua) dan lansia (kakek/nenek). Senam tiga generasi ini merupakan hasil kerjasama antara BKKBN Sleman bersama dengan FPOK UNY dibawah bimbingan Ibu Fajar, Ibu Ratna, Ibu Danik, Ibu Neva dari UNY dan PLKB Moyudan Bapak Murni dan tokoh masyarakat Blendung Ibu Tutik. Senam ini telah dilaksanakan setiap hari Jum’at pagi di Balai Desa Sumbersari. Tujuan senam ini adalah menciptakan keharmonisan keluarga sehat cucu, anak dan nenek/kakek.
Dalam kesempatan ini Bupati Sleman dalam sambutan yang dibacakan oleh Assekda bidang Pemerintahan, Dra. Suyamsih, MSi mengatakan Kelompok Bina Keluarga Lansia ini, merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan keberdayaan dan kesejahteraan lansia. Semakin meningkatnya jumlah lansia maka perhatian terhadap lansia semakin. Pada saat ini jumlah lansia di Sleman (60 tahun ke atas) mencapai 135.644 orang atau 12,95 % dari jumlah penduduk sebesar 1.047.325. Di antara lansia tersebut masih banyak yang aktif dalam berbagai kegiatan atau paguyuban. Hal ini menunjukkan bahwa para lansia masih mampu berkarya dan memiliki hidup yang berkualitas. Walaupun telah memasuki usia lanjut, bukan jadi halangan untuk tetap produktif.
Pemkab Sleman tengah melaksanakan pembinaan kelompok kegiatan Bina Keluarga Lansia, yang jumlahnya saat ini mencapai 202 kelompok dengan jumlah anggota 7490 orang. Selain itu, di Sleman juga terbentuk kelompok-kelompok dan paguyuban lansia yang sering disebut posyandu lansia, yang saat ini berjumlah 838 kelompok. Dari Jumlah tersebut 626 kelompok mendapatkan pembinaan langsung dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman sedangkan sisanya melaksanakan kegiatan secara mandiri. ***