Kementan Akan Fokus Bantu Petani dalam Masalah Pupuk dan Benih
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman Kamis sore, 15 Januari 2015 meninjau sejumlah saluran irigasi di wilayah desa Sumbersari kecamatan Moyudan Sleman. Pada acara tersebut Andi Amran Sulaiman mengatakan belum optimalnya produksi padi di Indonesia karena masih banyak saluran air yang rusak dan tidak berfungsi normal serta berkurangnya jumlah petani yang mencapai 500 ribu rumah tangga tani per tahun.
Kehadiran Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman di persawahan wilayah desa Sumbersari Kecamatan Moyudan Sleman ini diterima oleh Bupati Sleman Sri Purnomo didampingi sejumlah pejabat dinas terkait pemda DIY dan Pemkab Sleman. Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman meninjau sejumlah saluran irigasi dan mengetahui ada saluran irigasi yang tanggulnya belum dibangun permanen oleh karena itu ia berjanji akan segera membangun tanggul irigasi tersebut. Menurut Amran Sulaiman belum optimalnya produksi padi di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya banyak saluran irigasi yang rusak serta sering terjadinya kelangkaan pupuk dan benih/ Oleh karena itu dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini Kementerian Pertanian akan fokus melakukan perbaikan saluran irigasi yang rusak serta mempermudah petani dalam mendapatkan pupuk maupun benih padi berkualitas. Selain itu belum optimalnya produksi padi di Indonesia karena 10 tahun terakhir ini jumlah petani di Indonesia berkurang sekitar 500 ribu rumah tangga tani per tahun karena pindah menekuni pekerjaan lain. Untuk menggantikan tenaga penggarap tersebut maka pemerintah pusat akan menggantikan dengan alat-alat mesin pertanian yang akan dibantukan kepada petani dan dengan perbaikan saluran air serta penyaluran bibit maupun pupuk yang tepat waktu. Dengan pemberian bantuan aneka sarana pertanian tersebut diharapkan produksi padi di Indonesia bisa meningkat 20 persen.
Sementara itu Bupati Sleman Sri Purnomo kepada Menteri Pertanian menyatakan kesiapannya untuk meningkatkan produksi padi sebanyak 20 persen dari produksi padi di Sleman yang kini mencapai 6,1 ton per hektar, dengan cara mengatur pola tanam dan pemberantasan hama akan lebih diefektifkan. Sementara itu kepada petani Menteri menargetkan peningkatan 40 % dengan akan segera direalisasikan bantuan dari Kementrian pertanian untuk mendukung dalam pelaksanaannya.
Meski sekarang ini harga beras mahal namun Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menjamin persediaan beras di Indonesia dapat mencukupi kebutuhan bahkan Amran memastikan mahalnya harga beras sekarang ini akan segera turun karena pada bulan Januari hingga Februari mendatang beberapa wilayah di Jawa Tengah akan panen raya padi yang hasilnya mencapai sekitar 50 juta ton beras.
Menteri juga mengatakan persediaan beras di Indonesia masih mencukupi kebutuhan sehingga menjamin pada tahun 2015 ini Indonesia tidak akan kekurangan beras sebab sekarang ini persediaan beras di Indonesia masih mencapai 10 juta ton per bulan sementara beras yang dikonsumsi oleh 67 juta rumah tangga warga Indonesia hanya berkisar 2,6 juta ton per bulan, padahal di bulan Januari hingga Februari mendatang beberapa wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur akan terjadi panen raya yang hasilnya mencapai sekitar 50 juta ton beras sehingga Amran Sulaiman optimis mahalnya harga beras belakangan ini akan segara turun. Amran Sulaiman menambahkan agar harga beras stabil maka produksi padi di Indonesia harus ditingkatkan oleh karena itu di era pemerintahan Joko Widodo ini pemerintah pusat berupaya keras dapat meningkatkan produksi beras hingga 20 persen sehingga ke depan Indonesia bisa mengekspor beras ke berbagai negara lain dan hal itu diyakini akan segera terwujud.***