Bertempat di ruang rapat Paramadana Disperindagkop Kab. Sleman dilaksanakan workshop dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Senin, 17 November 2014.  Dalam kesempatan tersebut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Perindagkop Drs. Pustopo, Staf Ahli bidang ekonomi dan keuangan Dra. Sudarningsih M.Si, para narasumber yaitu Dr. Wing wahyu Winarno, MAFIS, SC, Ak. (dosen pasca sarjana UGM), Pranowo, SH, MM (pemerhati UMKM Sleman), Robby Kusuma Harta (direktur utama Mataram Tunggal Garment Sleman), dan Romy Cahyadi (direktur eksekutif unlimited Indonesia Jakarta).

Dalam laporannya Kepala Dinas Perindagkop, Pustopo melaporkan bahwa kegiatan ini memiliki tujuan sebagai media untuk koordinasi dan konsolidasi dalam rangka menghadapi dan mempersiapkan berlakunya MEA 2015, selain itu kegiatan ini juga untuk meningkatkan koordinasi, konsolidasi dan sinergi antara Pemerintah dengan para pengusaha dan pemangku kepentingan agar produk Sleman dapat bersaing di pasar ASEAN, dan kegiatan ini diharapkan dapat menyamakan persepsi dan tindak lanjut akan program dan kebijakan Pemkab Sleman dalam menghadapi MEA dan pengembangan kemitraan di masa yang akan datang.  Workshop ini diikuti oleh 69 peserta yang terdiri dari 31 instansi di lingkungan Pemkab Sleman, 38 orang pengusaha dan juga UMKM.
Dalam sambutan yang dibacakan oleh Staf Ahli bidang ekonomi dan keuangan, Sudarningsih menyatakan bahwa, membangun ekonomi daerah tidak bisa dilepaskan dari peranan pelaku-pelaku usaha, lembaga-lembaga di sektor keuangan dan pemerintah sendiri. Salah satu pelaku usaha yang memiliki eksistensi penting dalam pembangunan perekonomian daerah di Sleman adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Keberadaan UMKM, memiliki hubungan positip dalam program pengurangan kemiskinan, penyerapan tenaga kerja, dan memberikan sumbangan besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sleman.  Selain itu pengusaha UMKM diharapkan agar selalu menambah pengetahuan manajemen usaha serta pengetahuan pemasaran. Selama ini, kualitas produk UMKM, sebenarnya tidak kalah dengan produk UMKM atau pengusaha luar daerah bahkan luar negeri. Namun karena kita kurang memperhatikan segi pemasaran seperti pengemasan/packaging dan promosi, maka kita jadi tertinggal.