Kewajiban Ibadah Haji mengandung banyak hikmah besar dalam kehidupan rohani seorang muslim, dan tentunya mengandung kemaslahatan bagi seluruh ummat Islam dari segi dunia dan akhirat. Pelaksanaan ibadah haji yang dilaksanakan sesuai dengan sunnah Rasulullah Muhammad SAW, insya Allah membawa kemabruran. Dengan kemabruran tersebut,  banyak hikmah yang dapat dipetik antara lain, hubungan kita dengan Allah semakin dekat.  Berhaji yang sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW adalah sebuah keharusan. Insya Allah, dengan cara tersebut kita akan bisa secara baik menangkap pesan atau hikmah di balik serangkaian manasik haji yang diantaranya adalah mengulang jejak langkah Nabi Ibrahim a.s serta keluarganya. Hal tersebut disampaikan bupati sleman Drs. Sri Purnomo pada acara Mangayubagyo Jamaah Haaji kabupaten Sleman di Pendopo Rumah Dinas Bupati Rabu 5 Nopember 2014. Lebih lanjut disampaikan bahwa agar para jamaah haji untuk terus mengembangkan nilai-nilai sosial yang sangat dibutuhkan dalam membenahi dan membangun kembali masyarakat kita yang lebih baik. Hal ini akan dapat terwujud bila nilai-nilai yang dikandung ibadah haji tersebut benar-benar dapat diimplementasikan oleh jamaah haji dalam kehidupan. Terlebih lagi, kedepan tantangan yang dihadapi Kabupaten Sleman tidaklah ringan. Kenakalan remaja yang mengarah pada kriminalitas akhir-akhir ini menuntut para orangtua, tokoh masyarakat termasuk Ibu/Bapak jamaah haji memberi perhatian dan kepedulian yang lebih agar anak-anak tersebut memperoleh bimbingan dan pendidikan mental dan karakter yang cukup.

Untuk itulah bupati mengajak agar jamaah menjaga niat dan tujuan dalam menunaikan ibadah haji agar balasan yang diterima juga haji yang mabrur. Dalam konteks tersebut, hendaklah kita tak hanya berhenti pada melaksanakan tata cara berhaji secara lahiriyah saja. Tapi, hendaknya aspek hikmah di balik tiap tahapan ibadah haji itu sebisa-bisanya dipahami juga. Misalnya saja pesan apa yang disampaikan Allah melalui   berihram, yaitu untuk meninggalkan sikap sombong, serakah, dan iri karena pakaian yang dipakai sama. Begitu juga, pesan yang disampaikan Allah lmelalui thawaf, sa’i, wukuf maupun aktivitas melempar jumrah. Dengan senantiasa melihat hikmah dibalik amaliyah tersebut, insya Allah, praktik ibadah haji terasa sangat nikmat.
Sedangkan Kepala Bagian Kesra  Drs. H.Hery Sutopo, MM.M.Sc melaporkan bahwa yang hadir dalam mangayubagyo Jamaah Haji tersebut dari para jamaah Haji kabupaten sleman, anggota forum koordinasi pimpinan daerah,pimpinan DPRD, para kepala SKPD , camat dan kepala KUA se kabupaten sleman sebanyak sekitar 800 orang. Sementara itu Kepala Kemenag Kabupaten Sleman Drs. H. M.Luthfi Hamid, M.Ag menyampaikan bahwa jamaah haji yang diberangkatkan ke tanah suci sebanyak 927 orang yang terdiri dari 6 kelompok Terbang (Kloter) yang semuanya diberangkatkan  melalui Gelombang  pertama yaitu Kloter 23 SOC 24 SOC, 26 SOC, 27 SOC, 29 SOC , 71 SOC. Lebih lanjut disampaikan bahwa  saat kepulangan dari tanah suci menuju tanah air rata-rata jamaah haji dalam keaadaan sehal wal afiat. Adapun jamaah haji yaang telah kembali dan dapat berkumpul dengan keluarga sejumlah 923 orng. Sedangkan yang 4 orang jamaah haji meninggal dunia yaitu  Ibu Mudjiyem Amat Sadjilah Binti Amat Sadjilah tergabung kloter 24 SOC  alamat Sorasan Bimomartani Ngemplak dan dimakamkan di Syaraya. Bapak Sumardi Harsono Mulyo Dimejo Kloter 24 SOC alamat Sokamartani Merdikorejo Tempel dan dimakamkan di Syaraya,  Ibu Siti Mustadiyah Abdul Salam binti Abdul Salam kloter 26 SOC alamat Gang merpati Pringwulung Condongcatur Depok dan dimakamkan di Arrahman dan Ibu Sri Suryani Prawiro Sudiro  tergabung kloter 23 SOC alamat Cokrokonteng Sidoarum Godean dimakamkan di Syaraya.