Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta bekerjasama dengan Pemkab Sleman dan Manajemen Taman Mini Indonesia Indah (TMII),  menyelenggarakan Gelar Budaya Nusantara di Anjungan Yogyakarta. Sebagai tuan rumah penyelenggaraan Gelar Budaya Nusantara, Pemkab Sleman menyajikan pementasan tari Peksi Kapti ( burung punglor) yang menceritakan gerak-gerik fauna khas Sleman, juga Tari Reog Keprajuritan yang menggambarkan perjuangan tentara kerajaan mataram sebelum Pemerintah Yogyakarta berdiri serta Sendratari dengan judul Kasampurnaning Dumadi, yang  menceritakan perjalanan dan nilai hidup yakni kebesaran cinta,  kemarahan dan kebenaran. Drama tersebut merupakan bagian dari cerita Mahabarata.  Pagelaran seni tersebut telah memukau 700 orang tamu yang hadir. Tamu Undangan menikmati tarian hingga acara selesai.  Dianatara tamu yang hadir adalah  Para Duta Besar, Rektor Institut Seni. Jakarta, koordinator anjungan dan museum, tokoh masyarakat.

Dalam sambutannya Bupati Sleman Sri Purnomo menyampaikan  bahwa pasca erupsi Merapi, masyarakat Sleman telah bangkit dan kembali dapat menjalankan kehidupan sosial dan perekonomian secara normal. Bahkan masyarakat lereng Metapi telah mengembangkang aktivitas wisata,  salah satunya volcano tour yang mampu memberikan penghasilan.

Sleman memiliki keindahan alam, kekayaan budaya, sumber daya manusia dan juga kearifan lokal yang. mampu memberikan semangat dan tatanan nilai  bagi masyatakat, untuk hidup berdampingan dengan gunung Merapi. Sri Purnomo mengharapkan gelar budaya nusantara sajian pemkab Sleman mampu memberikan informasi awal potensi budaya, wisata dan produk kerajinan masyatakat Sleman dan mempersilahkan para duta besar menginformasikanya kepada masyarakat di negaranya.
Sedangkan Gubernur dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Biro Administrasi Pembangunan,  Hendar Susilowati, SH menyampaikan bahwa Pembangunan kebudayaan di DIY ditujukan untuk melindungi dan mengembangkan. kebudayaan, membentuk identitas diri masyarakat serta memanfaatkan kebudayaan sebagai potensi ekonomi kreatif yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan, pertumbuhan, ekonomi serta mengentaskan kemiskinan. Pemerintah DIY senantiasa mendukung kreasi masyarakat dalam kegiatan kegiatan berbasis kebudayaan. Gelar Budaya Nusantara. merupakan sarana yang strategis untuk mengenal potensi budaya dan pariwisata kabupaten Sleman yang adi luhung, serta mempromosikan potensi kerajinan dan kuliner.

Sigit Gunarjo, mewakili Dirut  TMII, dalam sambutannya mengatakan sesuai dengan harapan UNESCO TMII telah melakukan pengembangan – pengembangan  khususnya dalam pelestarian budaya bangsa dengan ke giatan-kegiatan promosi potensi daerah sehingga memberikan kontribusi ke pada pengenalan potensi kedaerahan di indonesia. Untuk itu dibutuhkan dukungan dan peran serta dari segenap pihak seperti pemerintah daerah melalui anjungan-anjungan  daerah dengan kerjasama yg baik dalam penyelenggaraan setiap kegiatan yg dilaksanakan terutama dlm pengembangan kualitas acara sehingga mampu secara nyata dinikmati oleh masyarakat luas terutama sebagai daya tarik bagi wisatawan.
Gelar Budaya Nusantara tersebut juga dilengkapi dengan pameran produk UKM yang dibuka langsun g oleh Ketua Dekranas Kabupaten Sleman, Kustini Sri Purnomo dan sajian makanan khas Sleman jadah tempe, salak dan berbagai aneka olahan salak.