Proses pelaksanaan Haji Kabupaten Sleman tahun 1435 H tahun 2014 telah dimulai dengan Manasik Calon Jamaah Haji yang dilaksanakan Sabtu 23 Agustus 2014 di komplek Stadion Tridadi Sleman. Manasik Haji itu sendiri dimulai dengan berkumpulnya calon jamaah haji di Stadion Tridadi yang diibaratkan sebagai Mekah, sedangkan miniatur Arafah ditempatkan di lapangan Denggung, Muzdalifah ditempatkan di depan Gedung Kesenian, sementara miniatur Mina ada di depan Puskesmas Pembantu Sleman, juga sebagai tempat jamarot. Jalannya manasik Haji diibartakan layaknya pelaksanaan ibadah Haji yang sebenarnya. Dengan pelaksanaan manasik Haji tersebut diharapkan calon jamaah Haji tidak mengalami kesulitan saat pelaksanaan haji nanti. Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo saat memberi pengarahan saat manasik Haji antara lain menyampaikan bahwa bimbingan dalam manasik haji merupakan salah satu persiapan penting bagi calon haji karena dengan manasik, para calon jamaah haji dapat mengetahui sekaligus mempraktekkan tata cara ibadah haji, sehingga rukun dan syarat sahnya ibadah haji dapat dilakukan dengan baik dan benar. Manasik melatih kita agar mengetahui apa saja yang harus dilakukan selama menunaikan ibadah disana serta sebagai penyesuaian dengan segala hal yang akan dilakukan selama berada di tanah suci. Bimbingan manasik haji merupakan kunci penyelenggaraan ibadah haji yang juga ikut menentukan kemabruran haji seseorang.

Berbagai persiapan harus dilakukan calon haji. Niat yang ikhlas semata-mata karena ridhoNya, kualitas dan kuantitas ibadahnya yang semakin meningkat serta pengetahuan akan tatacara melaksanakan rukun haji sesuai tuntunan Rasullullah merupakan beberapa hal yang harus dipersiapkan dengan baik.  Dengan adanya manasik haji, maka kita semua dapat melakukan rukun haji yang sama sesuai dengan ajaran Rasullah. Selain itu, manasik haji pun bermanfaat untuk mempelajari doa-doa sunah mulai dari keluar rumah untuk melaksanakan ibadah haji sampai kembali ke Indonesia dari Makkah. Calon jamaah haji juga menjadi tahu dan paham mana yang wajib, rukun, sunah, dan haram saat melaksanakan ibadah haji. Calon jamaah haji juga harus mengetahui kondisi Makkah dan Madinah yang akan berguna untuk persiapan ibadah haji nantinya.

Sedangkan Kepala Bagian Kesra Drs. Hery Sutapa, MM melaporkan bahwa maksud dan tujuan manasik Haji tersebut antara lain untuk memberikan bekal pengetahuan dan praktik pelaksanaan ibadah haji kepada jamaah calon haji kabupaten sleman, juga memberikan gambaran tata cara pelaksanaan ibadah haji secara langsung kepada jamaah calon haji, disamping itu untuk melatih ketahanan fisik jamaah. Peserta praktik manasik haji kabupaten sleman diikuti sebanyak 924 orang yang terbagi dalam 6 kloter, dengan rincian Kloter 23 SOC dengan jumlah jamaah 368 orang, kloter 24 SOC dengan 154 orang, kloter 25 SOC jumlah jamaah 2 orang, kloter 26 SOC jumlah jamaah 190 orang, kloter 27 SOC jumlah jamaah 157 orang dan kloter 29 SOC dengan jumlah jamaah 53 orang.***