Jun
23
Meski Digelar Sederhana, FKS Tetap Libatkan Pelaku Seni Budaya
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman menggelar festival Kesenian tahun 2014 yang berlangsung pada hari Sabtu & Minggu, 21 s/d 22 Juni 2014. Pembukaan dilaksanakan Minggu, 22 Juni di Halaman Parkir Lapangan Denggung dibuka oleh Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo, MSI. Sementara mengawali Pembukaan FKS, Sabtu, 21 Juni 2014 telah digelar Jathilan Keprajuritan Ponco Waseso dari Ngawen Sidokarto,Godean, Kethoprak Lesung Wahyu Nugroho dari Blendangan,Tegaltirto, Berbah dan Kesenian Sronthol dari Ngangkrik, Triharjo, Sleman.
Untuk acara pembukaan Minggu 22 Juni pada pra acara ditampilkan kesenian Rampak Buta “Krincing Manis” dari Jaban Tridadi, Sleman dan tari “Pudyastuti” dari Ikatan Dimas Diajeng Sleman, dan dilanjutkan kirab dan Display Kesenian yang diikuti 17 Kecamatan Se Kabupaten Sleman dan pada acara penutupan yang juga berlangsung pada hari minggu, 22 Juni tersebut akan di diadakan Gelar tari dari sanggar tari Sasana Krido Budoyo dari Taman Martani, Kalasan Sleman serta pada puncak acara akan dipentaskan pagelaran Wayang Orang dari Sungyangtaprak Kecamatan Minggir, Sleman, Yogyakarta.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Ir. A.A. Ayu Laksmidewi, MM selaku penyelenggara mengungkapkan bahwa pelaksanaan Festival Kesenian Sleman (FKS) tahun 2014 ini dimaksudkan sebagai wahana ekspresi bagi para pelaku seni di Kabupaten Sleman. Dengan berbagai pertimbangan FKS tahun ini dilaksanakan secara sederhana, tapi tetap melibatkan pelaku dan insan seni budaya yang ada di masyarakat.
Meskipun dikemas secara sederhana, kegiatan tersebut diharapkan mampu menumbuhkan motivasi dan sikap handarbeni terhadap potensi seni budaya yang adiluhung. Selain tentunya bisa menumbuhkan apresiasi bagi warga masyarakat terhadap keberadaan seni dan budaya lokal. Event ini diharapkan dapat menjadi daya tarik yang mampu mendatangkan wisatawan ke wilayah Kabupaten Sleman.
Sementara itu Bupati Sleman berharap festrival kesenian ini dapat menjadi wadah tampilan dari hasil binaan dan pengembangan kesenian khususnya di kecamatan sebagai pusat pengembangan seni dan budaya. Bupati juga berharap ke depan kecamatan dapat memiliki seni tradisi yang menjadi ciri kas dan identitas kecamatan yang berbeda antara kecamatan satu dengan lainnya, karena kekayaan seni budaya lokal merupakan modal pariwisata yang dapat mengerakkan roda perekonomian. Untuk itu Bupati berharap para seniman dan pelaku seni untuk terus berkarya dan meningkatkan kreativitasnya untuk mengembangkan kesenian di Kabuapten Sleman. Pembukaan FKS ditandai dengan pemukulan Jampang (Semacam Bende) oleh Bupati yang didampingi Sekda Sleman dan Kadin Pariwisata Sleman.