Jun
12
Budidaya UGADI Diharapkan Mampu Penuhi Permintaan Udang DIY
Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo, MSI, Rabu, 11 Juni 2014 menebarkan benur/benih udang galah bantuan Kementrian Kelautan RI sebanyak 5000 bibit. Di areal UGADI (udang galah padi) Kadipolo, Sendangtirto, Berbah. Ikut menebarkan Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Sleman, Kabid Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan DIY DR. Sumarwan Parto Suwignyo, Camat Berbah dan Kepala Desa Sendangtirto. 8 kelompok tani ikan Berbah juga mendapat paket bantuan Demfarm budidaya ikan Nila per paket Rp 42 juta. Adapun kelompok yang mendapat bantuan paket Denfarm yakni Mina Muda Ata, Tlogo Mino, Mino Karya, Ngupoyo Mino, Mino Rukun, Mino Guno, Mino Tanjung Mandiri dan Tirta Mas.
Camat Berbah Dra. Tina Hastina, MM menyampaikan bahwa di Berbah ikan udang galah sudah sejak 2009 di kembangkan dan pernah meraih juara 3 tingkat Nasional, sehingga dengan dijadikan percontohan tingkat nasional untuk udang galah akan memacu semangat petani untuk membudidayakan udang. Kendala yang dihadapi petani ikan, yakni pembagian air dengan para petani namun sudah dapat diselesaikan. kendala lainnya adalah belum adanya pasar di Kecamatan Berbah. Selama ini Berbah juga telah terbentuk forum mina politan yang telah ikut membantu kegiatan poyandu dengan memberikan makan ikan gratis dan menggerakkan aksi gemar makan ikan bagi anak-anak TK yang bekerjasama dengan IGTK Berbah.
Sementara itu, menurut Agus Budi Purwanto (Ketua POKJA Minopolitan Berbah) bantuan udang yang diterima sebanyak 50 ribu bibit udang galah usia 2 bulan untuk 5 ha sawah, paket pakan ikan dan pagar jaring keliling. Diharapkan 3 bulan panen ditebar di sawah dengan tanam padi usia 10 hari varietas Inpari 3. Minapolitan Berbah saat ini membawahi 31 Kelompok Tani ikan dan untuk mengatasi kesulitan pakan saat ini telah diberntuk koperasi (dalam proses badan hukum di Notaris) yang khusus memproduksi pakan ikan. Sementara itu untuk menjaga produktivitas ikan di Berbah juga telah dibagi dalam sentral lokasi gapoktan untuk ikan gurameh di desa Jogotirto, Nila di Desa Kalitirto. Lele di Desa Tegaltirto, udang di Desa Sendangtirto.
Dalam sambutannya Bupati Sleman menyampaikan konsumsi ikan di DIY saat ini mencapai 90 rbu ton/tahun sementara produk yang dihasilkan baru mencapai 70 ribu ton dan masih defisit 20 ribu ton yang disuply dari luar DIY. Sleman mensuply 28 % kebutuhan ikan di DIY dan dari waktu-kewaktu terus meningkat dengan berbagai terobosan intensifikasi termasuk system UGADI. Bupati dalam setiap kesempatan memberikan bantuan program selallu menanyakan, bagaimana bila program dari pemerintah sudah diberikan bila telah dipanen hasilnya apa masih dilanjutkan ataukah kembali seperti semula tidak melaksanakan sepertia saat menerima bantuan program. Kalau hanya satu kali panen dalam pelaksanaannya karena mendapatkan bantuan dan tidak dilanjutkan sendiri oleh petani maka berarti program bantuan gagal. Program bantuan berhasil bila setelah selesai bantuan program budidaya tetap dilanjutkan seperti ketika mendapat bantuan oleh para petani dan memberikan peningkatan hasil dan menguntungkan petani.
Program UGADI merupakan program nasional dalam rangka terobosan produksi udang dan peningkatan perekonomian DIY. Program ini selain DIY juga di Boyolali dan di Lombok Timur. Sementara di Sleman dibagi 2 yakni di Pakem dan Berbah dan harapanya bisa dikembangkan pada kelompok lainnya. Hal itu disampaikan Kabid Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan DIY DR. Sumarwan Parto Suwignyo. Disampaikan pula bahwa benih udang saat ini telah banyak diproduksi di Samas dan dari luar daerah banyak yang mengambil sehingga akan rugi bila dari DIY dan khususnya Sleman tidak memanfaatkan untuk budidaya udang mengingat prospeknya juga cukup menjanjikan dengan harga per kg udang Rp 60 s/d 80 ribu. Ada dua keuntungan dalam program UGADI yakni bisa panen padi dan panen udang dan ke depan Sleman dapat mewakili DIY untuk maju dalam lomba Adi Bhakti Mina Bahari tingkat Nasional.***