Sebanyak 4 orang pegawai Dinas Kesehatan kabupaten Sleman mengalami luka bakar dan patah tulang saat terjadi kebakaran yang diakibatkan konsleting arus pendek listrik. Kejadian  hari Jumat  30 Mei 2014 tersebut disaat semua pegawai beraktivitas  karena terjadi pada jam kerja. Dalam kejadian tersebut juga membakar sebagian ruangan kantor.  Empat korban luka bakar dan patah tulang tersebut langsung dievakuali ke rumah sakit terdekat. Empat korban tersebut dua laki-laki dan dua perempuan, dua korban dapat menyelamatkan diri keluar dari ruangan meskipun tetap kena luka bakar dan patah tulang. Sementara dua korban lainnya ditemukan setelah api padam dan disisir petugas , satu korban ditemukan di kamar mandi dan satunya lagi ditemukan di gudang belakang. Meskipun mereka terluka cukup parah namun massih beruntung bisa ditemukan dan diselamatkan oleh tim evakuasi.

Kejadian yang terjaadi secara tiba-tiba tersebut membuat semua pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman panic dan berhamburan keluar untuk meyelamatkan diri.  Beruntung ditempat tersebut tersedia APAR (alat pemadam kebakaaran) dan langsung digunakan oleh Satpam setempat hingga kabakaran yang lebih parah bisa terhindarkan. Naamun demikian sebagian ruangan tetaap terbakar. Setelah diselidiki, ternyata kebakaran tersebut diakibatkan hubungan arus pendek listrik yang diakibatkan beberpa kabel computer yang saling tumpang tindik dan sudah agak aus.

Hal tersebut terjadi saat simulasi pemadaman kebakaran yang diadakan Dinas Kesehatan kabupaten Sleman yang bekerjasaama dengan UPT Damkar kabupaten Sleman yang dipimpin kepala UPT Drs. Ismu Acmad Widodo. Simulasi yang melibatkan pegawai Dinas kesehatan kabupaten Sleman, utusan dari Puskesmas se kabupaten Sleman yang jumlahnya mencapai tiga raatusan orang tersebut layaknya kejadian beneran, hal tersebut dapat dilihat dengan paniknya paara pegawai  yang mengetahui kebakaran secaraa mendadak.

Saat dijumpai ditengah-tengah simulasi Kepala Dinas kesehatan kabupaten Sleman dr. Mafilindati Nuraini, M.Kes menyampaikan bahwa simulasi tersebut dilakukan agar pegawai Dinas kesehatan kabupaten Sleman dan semua Puskesmas paling tidak sudah tahu apa yang harus dilakukan apabila terjadi kebakaran ditempatnya bekerja maupun dilingkungan masyarakat. Meskipun kejadian tersebut tidak diharapkan, namun akan lebih baik bila personil dinas kesehatan mengetahui apa yang haarus diperbuat bila terjadi kebakaran sungguhan , meskipun kejadiannya tidak diharapkan. Lebih lanjut disampaikan bahwa  kebakaran biasanyaa terjadi sekonyong-konyong yang tidaak bisaa diduga sebelumnya.