Mei
12
Tari Kidung Sembada Akan Meriahkan Upacara Hari Jadi ke-98 Sleman
Hari Jadi Sleman yang jatuh pada tanggal 15 Mei 2014 bertepatan dengan hari libur Waisyak, berkenaan dengan hari libur keagamaan umat Budha maka, puncak acara Hari Jadi ke-98 Kabupaten Sleman akan diadakan Rabu, tanggal 14 Mei 2014. Pada hari dan tanggal tersebut berbagai kegiatan yang menyertainya akan dilaksanakan. Pada malam harinya Selasa, 13 Mei akan diadakan malam tirakatan dari tingkat Kabupaten di Pendopo Parsamya Sleman diikuti pula 17 kecamatan dan 86 desa juga menyelenggarakan malam tirakatan di kecamatan dan desa masing-masing, Bersamaan dengan malam tirakatan di pendopo Parasamya Sleman juga akan diadakan kirab Mapak Wahyu Tresno Tumurun mengelilingi komplek Ibu kota Kabupaten Sleman di Beran, oleh Bregodo Pangesti Jawi dan Paguyuban Mocopat Sleman Manunggal Sembada.
Pagi harinya 14 Mei 2014, acara diawali dengan Sidang Istimewa DPRD Sleman pada pukul 12.00 WIB dilanjutkan dengan Kirab Bedhol Projo pukul 13.00 WIB dari Pendopo Ambarukmo (Eks Pemerintahan Sleman) menuju lapangan Mlati dan dilanjutkan ke Alun-Alun Denggung. Pada pukul 14.00 WIB dilakukan upacara pengambilan Tombak Kyai Turun Sih, Pusaka Lambang Kebesaran Sleman pemberian Sri Sultan HB X, disertai dengan umbul umbul Mego Ngapak dan Lambang Kabupaten Sleman serta ikut dikirab Penghargaan “Samkaryanugraha Parasamya Purna Karya Nugraha” dari Pendopo Parasamnya Sleman yang akan dikirab menuju Alun-Alun Denggung tempat upacara Puncak Hari Jadi Sleman ke 98. Ditempat ini pada pukul 15.WIB dilaksanakan upacara dengan Inspektur Upacara Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Upacara ini akan diikuti oleh PNS Pemkab Sleman dengan menggunakan busana kebaya adat Jawa bagi PNS perempuan dan untuk PNS Laki-laki memakai Surjan Mataraman Jangkep. Juga diikuti Bregodo Pasukan dari 17 Kecamatan Se Kabupaten Sleman serta Bregoto Upacara Adat se Kabupaten Sleman dengan menggunakan pakaian keprajuritan masing-masing.
Dalam upacara ini juga akan dimeriahkan dengan Repertoar Tari Kidung Sembada oleh 75 penari yang mengisahkan sebuah jembatan yang terlampaui, perbedaan yang tak pernah jadi masalah. Lambang kebersamaan yang berkibar disudut keramaian dan menjadi simbol akan kearifan budaya lokal. Bumi Sleman yang subur kembali dalam panji-panji gemah ripah loh jinawi, alam yang kembali menghijau adalah sebuah kerinduan disetiap insan dalam lantunan KIDUNG SEMBADA …….BERSATU SLEMANKU.
Upacara Puncak Hari Jadi Sleman ke 98, juga akan dilakukan di setiap sekolah di Kabupaten Sleman dengan guru dan siswa juga memakai pakaian kebaya adat Jawa bagi perempuan dan laki-laki memakai Surjan Mataraman Jangkep dengan tata upacara menggunakan tata Upacara Adat Ngayogyakarta Hadiningrat. Kegiatan ini dimaksudkan agar hari jadi dapat memasyarakat karena Hari Jadi bukan merupakan milik Pemkab Sleman tetapi merupakan milik masyarakat Kabupaten Sleman dan lebih mengenalkan budaya daerah kepada para siswa.
Sementara itu pada hari Rabu 14 Mei 2014 seluruh pegawai Pemkab Sleman diwajibkan memakai kebaya adat Jawa bagi PNS perempuan dan untuk PNS Laki-laki memakai Surjan Mataraman Jangkep. Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat juga diwajibkan menggunakan bahawa Jawa Krama.