Lomba Masak Kudapan Berbahan Dasar Ubi Ungu dalam rangka memeriahkan dan menyemarakkan Peringatan Hari Jadi Ke 98 Kabupaten Sleman ini. Melalui kegiatan ini, dapat menggugah dan meningkatkan kesadaran kita semua akan pentingnya pengembangan pangan alternatif dan masakan lokal, serta  mencintai masakan produk kita sendiri. Melalui kegiatan ini, marilah kita tumbuhkan kembali budaya mengkonsumsi produk pangan lokal serta upaya mendiversifikasi pangan. Selain itu, melalui kegiatan kreasi masak ini hendaknya semakin menyadarkan kita akan kondisi pengembangan masakan olahan dengan bahan dasar lokal di Kabupaten Sleman.  Hal tersebut disampaikan bupati sleman Drs. Sri Purnomo saat penyerahan hadiah lomba masak di Pendopo Rumah Dinas bupati Senin 12 Mei 2014.

Lebih lanjut disampaikan bahwa Ubi ungu merupakan salah satu varian makanan lokal yang mempunyai komposisi gizi yang baik. Keberadaan senyawa antosianin pada ubi ungu  berfungsi  antioksida, antikanker, antibakteria, perlindungan terhadap kerusakan hati, penyakit jantung dan stroke. Ubi jalar ungu juga mampu bertindak sebagai anti kanker karena mengandung selenium dan iodin serta dua puluh kali lebih tinggi dari jenis ubi lain. Ubi jalar ungu juga memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri lebih tinggi dibanding buah lain. Oleh karena itu konsumsi ubi ungu ini sangat dianjurkan untuk mendukung untuk perkembangan otak generasi muda sehingga bisa menjadi sarana menjadikan generasi kita menjadi cerdas, sehat dan kuat sebagai generasi penerus bangsa.

Untuk itu melalui lomba ini diharapkan TP PKK untuk menjadi pelopor dalam mensosialisasikan kepada masyarakat untuk tidak hanya mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok, namun dapat mengkonsumsi ubi ungu sebagai salah satu alternatif bahan pangandan diversifikasi sumber karbohidrat. Ubi ungu mudah ditemukan di lingkungan kita. Bahan makanan lokal ini mudah ditanam sehingga menjadi salah satu peluang usaha yang menguntungkan. Masakan ubi ungu merupakan salah satu dari produk pangan lokal kita, yang tidak kalah dari produk dari pangan impor maupun instan, baik dari segi harga maupun kualitas kesehatan.  Bila diolah dengan lebih kreatif, potensi produk pangan lokal kita akan mampu bersaing dengan produk luar dan dikonsumsi oleh masyarakat kita. Bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa produk lokal justru akan dicari dan diminati oleh masyarakat dari luar Sleman. Produk lokal memiliki keunggulan dalam kandungan gizi, rasa, maupun manfaatnya bagi kesehatan. Produk lokal seringkali lebih sehat karena, tidak diberi lapisan pengawet maupun penggunaan pestisida yang  tidak berlebihan. Namun tantangan yang kita hadapi adalah bagaimana menjadikan potensi produk pangan lokal ini dapat diolah secara benar secara kesehatan, menarik minat konsumen dan aman untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, marilah kita mulai mencintai produk kita sendiri. Budaya inilah yang perlu terus kita kembangkan dan kita tumbuhkan di kalangan anak anak kita.

Sedangkan Ketua panitia lomba maasak Ubi Ungu Ibu Oktavianus  melaporkan bahwa maksud dan tujuan lomba masak Ubi ungu antara lain  untuk meningkatkan dan membiasakanmengkomsumsi Umbi-umbian sebagai potensi paangaan lokal, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih mencintai produk lokal, menekan nimpor gandumg sebagai bahan pangan dengan mengganti pangan lokal, meningkatkan produk umbi-umbian khususnya Ubi Ungu di kabupataen sleman dan membuka peluang pasar bagi potensi budi daya umbi-umbian dan pelaku usaha kuliner. Lebih lanjut dilaporkan bahwa jenis lomba olahan pangan lokal berbahan dasar Ubi Ungu menjadi makanan dalam bentuk Kudapan Criteria olahan basah dan kering. Peserta lomba adalah juara 1 dan 2 lomba tingkat kecamatan, hingga yang mengikuti lomba masak tersebut mencapaai 68 peserta. Bertindak sebagai juri dari Pusat kajian makanan Tradisional UGM, Tim Penggerak PKK DIY, Poltekes dan AMTA Yogyakarta.

Setelah melalui penjurian yang ketat akhirnya yang terpilih untuk jenis olahan kering sebagai juara I Kecamatan Kalasan, juara II Kecamatan Kalasan, juara III  Kecamatan Ngaglik , juara Harapan I Kecamatan Gamping, jauara harapan II Kecamatan Berbah. Untuk jenis olahan basah juara I Kecamatan Godean, juara II kecamatan Ngaglik, juara III Kecamatan Moyudan, juaara harapan I kecamatan Berbah dan juara harapan II Kecamatan Depok. Para juara masing masing menerima tropy, piagam dan uang pembinaan. Hadiah diserahkan oleh bupati sleman