Pelaksanaan UN SMA/SMK di Sleman yang diselenggarakan mulai 14 s/d 17 April 2014, secara umum berjalan lancar tanpa hambatan dan masalah  yang berarti, baik dari segi disitribusi soal-soal, sampai dengan pelaksanaan. Hal itu disampaikan Bupati Sleman usai mengadakan pemantauan UN di Kabupaten Sleman, Rabu, 16 April 2014. Pantaun UN SMA/SMK diawali dari SMK N I Tempel yang diikuiti oleh 245 siswa teridiri dari 7 kelas dan dibagi dalam  13 ruangan ujian, memiliki 3 jurusan Adminsitrasi Perkantoran, Akutansi dan Pemasaran. Dari hari pertama hingga 3 hari pelaksanaan UN semua siswa dapat mengikuti UN tidak ada yang absen. Bupati juga mengadakan pemantauan di SMK Ma’arif Tempel dan SMA Ma’arif Tempel yang letaknya bersebelahan. Untuk  SMK Ma’arif Tempel diikuti 127 siswa dan SMA Ma’arif Tempel diikuti 20 siswa.

Untuk wilayah Turi Bupati yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Olah Raga Sleman Arif Haryono, SH. Memantau pelaksanaana UN di SMA N I Turi dengan jumlah siswa 102 terdiri dari IPA 50 siswa dan IPS 52 siswa, kemudian ke SMK Muhammadiyah Turi. Pemantauan dilanjutkan ke SMK Muhammadiyah Pakem yang memiliki 3 jurusan Teknik Kendaraan Ringan, Teknik Gambar Bangunan dan Teknik Sepeda Motor dengan jumlah siswa 229 siswa, dilanjutkan SMK Kanisius Pakem dan terakhir mengunjungi SMA N I Pakem yang diikuti oleh peserta UN 143 siswa terdiri dari IPA 74 siswa dan IPS 69 siswa.

Sementara itu Arif Haryono, SH yang meyertai pantauan Bupati mengatakan untuk tahun Ajaran 2013-2014 jumlah peserta ujian SMA mencapai  4.923 siswa dari 56 sekolah. Mereka mengikuti ujian di 44 sekolah karena pelaksanaan UN di 12 sekolah digabungkan. Sleman juga menyediakan 582 orang untuk mengawasi UN SMA. Untuk ujian nasional tingkat SMK  diikuti 6.492 siswa dari 54 sekolah. Namun, penyelenggara UN hanya 48 SMK. “Ujian di enam sekolah bergabung dengan sekolah lain karena belum akreditasi,” ujar Arif. Sebanyak 782 orang disiapkan menjadi pengawas ujian SMK. Sementara itu, peserta yang berkebutuhan khusus seperti tuna netra mendapatkan soal dengan huruf braille. Sebanyak 6 siswa SMA terdata mengerjakan soal dengan huruf braille. Mereka dapat mengikuti ujian dengan tambahan waktu 45 menit.

Menurut keterangan Arif pelaksanaan UN sampai dengan Rabu 16 April 2014 untuk SMK,  7 siswa tidak dapat mengikuti UN, dengan keterangan 4 siswa mengundurkan diri dan 3 karena sakit, sementara untuk SMA ada 4  siswa yang tidak dapat mengikuti UN dengan keterangan 3 sakit  dan 1 tanpa keterangan.