Peringatan Hari TB sedunia jatuh pada 24 Maret yaitu tanggal pertama kali bakteri  penyebab TB ditemukan oleh dr. Robert Koch diharapkan dapat mengingatkan semua pihak yang peduli terhadap upaya untuk mengendalikan dan memberantas penyakit TB. Dukungan, kepedulian dan peran serta berbagai pihak, baik itu penderita, keluarga penderita, masyarakat dan pihak lainnya harus ditingkatkan agar upaya penanganan penderita TB juga semakin efektif. Hal tersebut disampaikan bupati sleman dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda Sleman dr. Sunartono, M.Kes saat membuka sarasehan Tuberkulosis Sedunia di Pendopo rumah dinas Bupati Kamis 27 Maret 2014.
Sunartono menambahkan bahwa jumlah penderita TB di Indonesia menempati urutan ke 4 di dunia. Lebih lanjut disampaikan bahwa dari jumlah penduduk Kabupaten Sleman yang saat ini mencapai 1.059.383 jiwa diperkirakan terdapat 678 penderita TB BTA (Baksil Tahan Asam) positif baru di tahun 2014 ini. Angka perkiraan tersebut memang menurun dari tahun 2013 yang mencapai 717 penderita TB BTA namun hal ini bukan merupakan penurunan yang signifikan. Terlebih lagi sejak tahun 2012 terdapat kasus TB kebal obat sebanyak 10 penderita. Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi kita untuk semakin berupaya lebih optimal agar masyarakat Sleman semakin memiliki kepedulian dan semakin mewaspadai penyakit TB di lingkungannya.
Setelah dilakukan program pengendalian TB pada tahun 2013, ditemukan sebanyak 404 penderita baru BTA positif, dan perlu diketahui bahwa angka tersebut masih dibawah target penemuan sebesar 70%. Oleh karena itu, saya menghimbau peserta sarasehan dan seluruh warga masyarakat untuk semakin peduli dengan kondisi kesehatan keluarga dan masyarakat sekitar. Jika ditemukan kasus TB ataupun suspect TB, segeralah pergi ke pusat pelayanan kesehatan terdekat untuk diperiksa. Sedangkan angka kesembuhan telah mencapai 87%.
Sedangkan kepala dinas Kaesehatan kabupaten sleman dr. Mafilindati Nuraini, M.Kes melaporkan bahwa peserta sarasehan adalah dari  BPJS, RSUD, Rumah sakit swasta, puskesmas se kabupaten sleman, Sekolah-sekolah, TNI/Polri yang berjumlah total 400 orang.

Peringatan Hari TB sedunia jatuh pada 24 Maret yaitu tanggal pertama kali bakteri  penyebab TB ditemukan oleh dr. Robert Koch diharapkan dapat mengingatkan semua pihak yang peduli terhadap upaya untuk mengendalikan dan memberantas penyakit TB. Dukungan, kepedulian dan peran serta berbagai pihak, baik itu penderita, keluarga penderita, masyarakat dan pihak lainnya harus ditingkatkan agar upaya penanganan penderita TB juga semakin efektif. Hal tersebut disampaikan bupati sleman dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda Sleman dr. Sunartono, M.Kes saat membuka sarasehan Tuberkulosis Sedunia di Pendopo rumah dinas Bupati Kamis 27 Maret 2014. Sunartono menambahkan bahwa jumlah penderita TB di Indonesia menempati urutan ke 4 di dunia. Lebih lanjut disampaikan bahwa dari jumlah penduduk Kabupaten Sleman yang saat ini mencapai 1.059.383 jiwa diperkirakan terdapat 678 penderita TB BTA (Baksil Tahan Asam) positif baru di tahun 2014 ini. Angka perkiraan tersebut memang menurun dari tahun 2013 yang mencapai 717 penderita TB BTA namun hal ini bukan merupakan penurunan yang signifikan. Terlebih lagi sejak tahun 2012 terdapat kasus TB kebal obat sebanyak 10 penderita. Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi kita untuk semakin berupaya lebih optimal agar masyarakat Sleman semakin memiliki kepedulian dan semakin mewaspadai penyakit TB di lingkungannya. Setelah dilakukan program pengendalian TB pada tahun 2013, ditemukan sebanyak 404 penderita baru BTA positif, dan perlu diketahui bahwa angka tersebut masih dibawah target penemuan sebesar 70%. Oleh karena itu, saya menghimbau peserta sarasehan dan seluruh warga masyarakat untuk semakin peduli dengan kondisi kesehatan keluarga dan masyarakat sekitar. Jika ditemukan kasus TB ataupun suspect TB, segeralah pergi ke pusat pelayanan kesehatan terdekat untuk diperiksa. Sedangkan angka kesembuhan telah mencapai 87%.  Sedangkan kepala dinas Kaesehatan kabupaten sleman dr. Mafilindati Nuraini, M.Kes melaporkan bahwa peserta sarasehan adalah dari  BPJS, RSUD, Rumah sakit swasta, puskesmas se kabupaten sleman, Sekolah-sekolah, TNI/Polri yang berjumlah total 400 orang.