Menindaklanjuti arahan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X hari Minggu Pagi, Sri Purnomo menggelar dan memimpin Rakor Tanggap Darurat Bencana Hujan Abu Vulkanik Gunung Kelud  di Aula Lantai 3 Setda Kabupaten Sleman. Rakor dihadiri Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu, Sekda Sleman, Assekda, Kepala pelaksana BPPD Sleman, Kepala Dinas Dikpora, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas PUP, serta jajaran Pimpinan SKPD di Sleman dan Kantor Kemenag Sleman.

Setelah melakukan evaluasi langkah-langkah yang telah diupayakan dalam penanggulangan bencana abu vulkanik Gunung Kelud, Rakor memutuskan bahwa siswa TK dan SD atau yang sederajat diliburkan dan masuk sekolah pada hari Rabu 19 Februari 2014. Untuk pembersihan lingkungan dari abu vulkanik, Pemkab Sleman hanya mempunyai 14 unit kendaraan termasuk Damkar dan dibantu 3 tim dari PMI Sleman. terkait dengan keterbatasan tersebut, dihimbau masyarakat agar membantu guru dan karyawan sekolah dalam proses pembersihan lingkungan sekolah dari debu vulkanik. Untuk proses pembersihan lingkungan sekolah, siswa TK dan SD tidak diperbolehkan terlibat secara langsung mengingat dampak bahaya abu vulkanik yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan khususnya saluran pernafasan.  Sedangkan siswa SMP, SMA/SMK atau yang sederajat diminta untuk kerjabakti mandiri membersihkan lingkungan sekolah masing-masing dengan mengenakan pakaian olahraga, dan kegiatan belajar mengajar (KBM) dimulai pada hari Rabu, sebagaimana siswa Sekolah Dasar.

Untuk mempercepat pemulihan kegiatan ekonomi masyarakat, pasar merupakan salah satu prioritas selain faslitas sekolah. Paguyuban pasar setempat maupun para pedagang dihimbau untuk membersihkan slingkungan pasar secara mandiri. Demikian juga dengan toko-toko yang masih tutup untuk segera dapat membersihkan lingkungannya dan dapat mulai operasional kembali. Prioritas pembersihan juga pada fasilitas dasar kesehatan yaitu Rumahsakit daerah dan Puskesmas.

Pemkab Sleman menyediakan bagor sejumlah 60 ribu bagor siap dibagikan ke msyarakat melalui Kantor Kecamatan secara cuma-cuma. Agar abu vulkanik tidak mengganggu draenase yang nantinya dapat menimbulkan masalah baru, masyarakat diminta untuk tidak membuang abu di draenase atau saluran irigasi, tetapi dimasukan dalam bagor. Pasca hujan abu vulkanik Gunung Kelud, pemerintah Kabupaten Sleman memberikan apresiasi terhadap masyarakat Sleman yang telah bergerak secara gotong royong membersihkan lingkungannya. Dihimbau agar masyarakat juga dapat ikut membantu membersihkan abu vulkanik yang berada di tepi jalan raya.

Semua PNS di lingkungan Pemkab Sleman, diminta untuk terlibat dalam kerjabakti Hari Senin 17 Feb pada fasilitas-fasilitas publik perkantoran dilingkungan Pemkab agar pelayanan publik segera dapat berjalan dengan normal.