Teladani Rasulullah Lewat Peringatan Maulid Nabi
Perayaan Maulid Nabi adalah sebagai bentuk upaya untuk mengenal akan keteladanan Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa ajaran agama Islam dan juga sebagai bukti cinta kita sebagai umatnya kepada Rasulullah. Seperti yang kita ketahui bahwa Rasulullah sangat mencintai umatnya. Bahkan hingga detik terakhir sakaratul maut pun Rasulullah masih menyebut umatnya. Dalam diri Rasulullah SAW terdapat suri teladan yang sangat baik. Tidak ada contoh yang paling baik selain Rasulullah SAW. Rasulullah adalah panutan dan tuntunan bukan hanya di dunia, tetapi Rasulullah juga akan memberi syafaat nanti di Yaumul Mahsyar. Hal ini disampaikan Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo dalam pengajian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Serambi Agung , Kamis, 16 Januari 2014. Yang diikuti oleh sekitar 750 orang PNS, TNI, POLRI Kabupaten Sleman serta siswa sekolah dilingkungan Kabupaten.
Lebih lanjut dikatakan sebagaimana kita pahami bersama, Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT di tengah tatanan masyarakat yang kering dari nilai-nilai luhur kebajikan dan kebaikan. Hukum diterapkan secara tidak adil, dan tanpa nilai-nilai keadilan. Perselisihan diselesaikan melalui kekerasan yang penuh dengan kebencian. Kemakmuran berada dalam jurang ketimpangan yang dalam. Kesejahteraan bertabur materialisme yang berlebihan dan jauh dari kesholehan sosial. Dalam menghadapi tatanan masyarakat yang seperti itu, Nabi Muhammad SAW mengajarkan nilai-nilai ketauhidan, baik sebagai prinsip maupun praktik nyata yang diwujudkan pada sikap, karakter, dan watak yang agung. Beliau memadukan nilai-nilai universal ajaran agama yang tertuang dalam Al-Qur’an dengan tindakan dan perilaku nyata di dalam berbagai aktivitas dakwah dan kemanusiaan. Di sinilah, ketauladanan atas kesholehan individual tumbuh bersamaan dengan kesholehan sosial.
Berkenaan dengan hal tersebut, sangatlah tepat kiranya jika kita juga mampu meneladani akhlaq dan semangat beliau dalam membangun masyarakat sesuai dengan kompetensi dan kapasitas kita sebagai abdi negara. Di tahun 2014 ini, kita harus lebih giat bekerja, bukan hanya untuk mempertahankan prestasi yang sudah kita raih pada tahun tahun 2013 lalu, tetapi juga memperbaiki dan meningkatkan capaian pembangunan agar lebih baik lagi. Terlebih, lagi dalam waktu dekat ini kita akan menghadapi pesta demokrasi yang akan dilaksanakan pada bulan April 2014 nanti. Saya berharap agar pelaksanaan kegiatan pesta demokrasi tersebut dapat berjalan dengan lancar, dan tidak terjadi hal-hal yang dapat merusak persatuan dan kesatuan, sehingga menganggu jalannya pembangunan di Kabupaten Sleman.
Pengajian diisi oleh KH Drs. Ridwan Rais dari Kantor Kementrian Agama Magelang dan pentas seni kosidah dari para penyuluh agama Sleman, serta qori Muh Augi Abdulah siswa 6 SD dari Jumeneng Margodadi Sleman yang pada tahun 2013 menjadi juara I MTQ Kabupaten Sleman tingkat anak-anak.