PMI Pakem Terima Bantuan Ambulance Dalam Apel HUT Satgana Cakra ke-19
Apel Siaga dan HUT Satgana Cakra ke-19 berlangsung di halaman Kecamatan Pakem, Minggu 1 Desember 2013. Apel Siaga dihadiri antara lain Bupati Sleman Sri Purnomo yang sekaligus sebagai Irup pada Apel tersebut. Disamping itu juga ketua II PMI Sleman, Agus Susilo Endiriarto, Camat Pakem Subagyo, MM, Danramil dan Kapolsek Pakem, serta anggota Tagana yang didukung Divisi Trail.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan pula serah terima kendaraan ambulance sumbangan dari Hotel Lido dan diterima ketua II PMI Sleman Agus SE , selanjutnya kendaraan Ambulance tersebut diserahkan kepada PMI Pakem yang diterima Ketuanya, Suranto. Penyerahan bantuan ditandai dengan penandatanganan berita acara dan pembukaan kerudung mobil dan pemecahaan Kendi oleh Bupati Sleman dan Camat Pakem.
Bupati Sri Purnomo dalam sambutannya mengatakan bahwa dengan usianya yang ke 19 Satgana Cakra tentunya semakin matang, dan semakin profesional dalam menjalankan tugas-tugasnya. Satgana Cakra PMI adalah satuan atau tim yang khusus dibentuk dan dibina oleh pengurus PMI cabang dalam rangka upaya turut serta dalam penanggulangan bencana secara keseluruhan.Salah satu maksud dari pembentukan Tim Satgana adalah agar pengurus PMI Daerah selaku Koordinator dapatmengatur pengerahan tenaga bantuan dalam membantu cabang yang wilayah kerjanya mengalami bencana. Sebagai daerah yang memiliki potensi bencana, Kabupaten Sleman sangat membutuhkan Satgana yang dapatmenembus berbagai hambatan yang muncul akibat bencana. Dalam suatu keadaan darurat bencana baik dalam skalakecil, menengah dan besar, Satgana sangat berperan dalam menentukan keberhasilan dan bahkan kegagalan darisuatu operasi penyelamatan (search and rescue), pengerahan bantuan penanganan serta penanggulangan terhadapkejadian musibah/bencana. Dipilihnya Kecamatan Pakem sebagai lokasi apel siaga ini adalah langkah yang strategis, karena wilayah Pakem banyak memiliki lokasi wisata, dan selain itu juga berdekatan dengan wilayah Cangkringan yang dekat Gunung Merapi sehingga menuntut seluruh anggota Satgana untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaannya.
Disampaikan pula bahwa PMI merupakan oganisasi sosial kemanusiaan lintas daerah seluruh Indonesia. Kerjasama,swadaya, dan gotong royong dan netralitas adalah fondasi utama PMI dalam menjalankan tugas. Untuk lebihmemotivasi peran serta masyarakat dalam pelaksanaan berbagai kegiatan PMI, hendaknya PMI mampu memperbaiki image atau citra PMI di mata masyarakat. PMI Sleman harus mampu menghilangkan persepsi atau anggapan masyarakat bahwa masyarakat harus membeli darah. Hal ini merupakan salah satu tantangan bagi PMI cabang Sleman dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat khususnya bagi mereka yang benar-benar membutuhkan.
Andaikan dalam memperoleh darah tersebut masyarakat dikenakan charge untuk biaya penggantian kantong darah, hendaknya hal tersebut dapat diinformasikan secara transparan kepada masyarakat dengan besaran yang jelasdan terstandar. Dengan transparansi pembiayaan dapat menciptakan citra positif PMI di mata masyarakat sehingga PMI dapat mempertahankan eksistensinya sebagai sebuah pionir lembaga sosial kemanusiaan. Disamping itu, bupati berharap PMI Sleman menata database pendonor yang pernah mendonor di PMI Sleman. Database ini dapat dipergunakan untuk mengingatkan jangka waktu donor darah berikutnya kepada pendonor.Pembenahan database ini juga diperuntukkan untuk memudahkan menemukan golongan darah yang sulit ditemukan.Saya harap dengan pembenahan database yang baik dapat memudahkan kita mendapatkan darah yang dibutuhkanmasyarakat guna menolong sesama.***