Peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke 68 di Kabupaten Sleman dirayakan dengan Resepsi di Gedung Serbaguna Sleman, Jum’at, 29 November 2013. Hadir dalam kesempatan ini Wakil Ketua PGRI Pusat Dr. H. Sugito, MSi, yang sekaligus memberikan pencerahan kepada anggota PGRI Sleman dengan materi “Membangun PGRI Profesional, Kuat dan bermartabat”.

Dalam kesempatan ini Ketua PGRI Sleman Sudiyo, S.Ag, MPd mengatakan tema HUT PGRI kali ini adalah mewujudkan guru yang kreatif, inisiatif dengan menegakkan kode etik untuk penguatan kurikulum 2013. Sudiyo juga menyampaikan kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka peringatan HUT PGRI yakni Diklatpim bagi pengurus PGRI, aksi donor darah, lomba karya ilmiah, senam massal dan pemeriksaan darah untuk menjamin guru-guru sehat. Sudiyo juga menyampaikan keprihatinannya dan berharap pemecahan masalah ini kepada Bupati Sleman, karena sampai saat ini masih ada 6 Guru Tidak Tetap (GTT) yang sudah mengabdi di sekolah negeri selama 26, 27, 29, 31 dan 32 tahun yang masih belum diangkat menjadi PNS dan dalam acara ini untuk memberikan simpati kepada mereka diberikan sekedar penghargaan.

Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo, MSI dalam sambutannya menyampaikan kedudukan guru sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yakni berkembangnya potensi peserta didik agar menjadimanusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab. Sri Purnomo mengingatkan kembali, kompetensi dan profesionalisme guru diukur dari 4 standar yaitu standar kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi pedagogik dan kompetensi akademik. Oleh karena itu, profesionalitas guru memang menjadi salah satu syaratutama mewujudkan pendidikan bermutu. Dan karenanya, pemerintah telah mengupayakan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan profesionalitas guru-guru di Tanah Air.

Dikatakan lebih lanjut dunia pendidikan adalah dunia yang sangat kompleks, baik permasalahan maupun tantangannya. Misalnya, upaya untuk meningkatkan kualitas peserta didik,selain harus ditunjang sistim pendidikan yang baik, infrastruktur prasarana dan sarana sekolahyang memadai, juga erat kaitanya dengan profesionalisme dan kesejahteraan guru. Terlebih lagi pada saat ini kesejahteraan guru juga telah diperhatikan oleh pemerintah. Bagi guru yang telah lolos sertifikasi, tentunya juga telah mendapatkan tunjangan profesi sehingga kinerja dankompetensi guru seharusnya juga meningkat. Sudah seharusnya kinerja dan kualitas guru menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Demikian pula bagi guru yang belum lolos sertifikasi, maka sudah selayaknya jika para guru yang belum lolos sertifikasi untuk senantiasa meningkatkan kapasitas dan kompetensinya, bukan saja untuk memenuhi persyaratan sertifikasi tetapi juga untuk bertanggungjawab terhadap diri sendiri dan anak didiknya.

Di akhir sambutannya Bupati kembali mengingatkan bahwa target dari proses pendidikan bukan hanya untuk memperoleh nilai tinggi atau meluluskan anak didik saja, tetapi juga bagaimana mempersiapkan anak didik agar pandai dan juga memiliki moral serta budi pekerti yang baik. Dengan demikian anak-anak didik akan menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas, tangguh, berkarakter, berdaya saing, bermoral dan berakhlak mulia, mampu menghadapi tantangan global dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.***