Nov
19
30 KK Prambanan Bebas Miskin
Berbagai hasil pembangunan PNPM Mandiri Perdesaan di wilayah Kecamatan Prambanan diresmikan Bupati Sleman Sri Purnomo, ditandai dengan penandatanganan Prasasti Selasa 19 Nopember 2013 di Aula Budi Pekerti Kecamatan Prambanan. Disamping itu juga dilakukan penyerahan dana sosial UPK PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Prambanan, pemberian Reward kelompok SPP, penyerahan kembali Kartu Miskin dari RTM kepada Bupati Sleman serta penyerahan Akte Kelahiran keluarga Miskin oleh bupati sleman, yang dilanjutkan peninjauan hasil pembangunan. Pada kesempatan tersebut juga diadakan pameran potensi hasil wirausaha kelompok SPP, yang mendapat apresiasi Bupati Sleman. Juga dilakukan penyerahan Kartu Miskin dari Rumah Tangga Miskin atas inisiatip sendiri kepada bupati sleman, Kartu Miskin tersebut dari Desa Wukirharjo Prambanan sebanyak 28 Kartu yang diserahkan kepala Desanya, Desa Maadurejo 5 Kartu Miskin dan Bokoharjo sebanyak 2 Kartu Miskin yang diserahkan Kepala Desanya Haryono.
Hasil pembangunan yang diresmikan bupati berada di Dusun Candirejo, Marangan Bokoharjo Prambanan berupa pembangunan Talud sepanjang 340 meter dan Talud hasil PNPM -MPd sepanjang 700 meter di Dusun Majasem – Polengan Bokoharjo Prambanan .Hadir pada kesempatan tersebut antara lain Dr. Siswatiningsih, SU mewakili GKR Hemas, Kapolsek Prambanan, Danramil Prambanan, Kepala Dinas Nakersos Drs. Untoro Budiharjo.
Pada kesempatan tersebut bupati sleman dalam sambutannya antara lain menyampaikan bahwa dengan diresmikannya hasil PNPM MPd pada hari ini merupakan salah satu wujud konsistensi program PNPM dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program mulai dari program pembangunan fisik hingga fasilitasi anak sekolah dan bantuan alat produksi bagi rumah tangga miskin. Diharapkan dengan penyerahan dana sosial ini, masyarakat penerima dapat segera memanfaatkan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Akan lebih baik kalau dana sosial yang disalurkan melalui kelompok simpan pinjam (SPP) ini bisa dimanfaatkan untuk modal kegiatan ekonomi produktif atau mengembangkan usaha yang selama ini telah digeluti yang sering kali terbentur pada masalah pengadaan alat dan modal.
Bupati juga berpesan kepada penerima manfaat, walaupun ini adalah dana sosial, namun jangan sampai dana ini dipergunakan untuk kegiatan konsumtif atau untuk keperluan yang tidak produktif. Jika bantuan dalam bentuk hewan ternak agar dipeliharalah dengan baik sehingga dapat berkembang biak sebagai aset produktif. Selain itu bantuan peralatan produksi juga hendaknya dapat benar-benar merupakan kebutuhan rumah tangga miskin sehingga KK miskin juga dapat berproduksi dengan maksimal. Dengan demikian, bantuan ini tentunya bisa semakin meningkatkan pendapatan keluarga bahkan memberikan nilai positif bagi peningkatan kesejahteraan lingkungan sekitar. Dengan demikian, penyaluran dana sosial ini bisa semakin membantu upaya pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan.
Diharapkan pula dengan adanya bantuan ini, masyarakat khususnya masyarakat miskin dapat memiliki akses dan kesempatan untuk memberdayakan dirinya dalam bentuk kegiatan ekonomi. Bahkan akhirnya dapat pula berdampak pada kesejahteraan keluarga dan kualitas hidupnya di masyarakat. Dengan demikian akan lebih banyak lagi rumah tangga miskin yang berhasil “mentas” dari kemiskinannya di Prambanan ini. Perlu diketahui di Kecamatan Prambanan tercatat sebagai kecamatan dengan tingkat kemiskinan yang cukup tinggi yakni sekitar 6,6% dari total jumlah KK Kecamatan Prambanan. Tercatat sejumlah 3.132 KK merupakan KK miskin dari total 46.857 total KK di Kecamatan Prambanan.
Permasalahan kemiskinan merupakan masalah yang perlu ditangani secara lintas sektoral, terpadu, berkesinambungan dan sinergis. Hal ini dikarenakan masalah kemiskinan merupakan sumber muncul dan berkembangnya permasalahan sosial yang lain, seperti anak terlantar, pengemis, gelandangan, keluarga berumah tak layak huni, tuna susila dan sebagainya. Oleh karena itu, masalah kemiskinan merupakan masalah yang harus ditangani secara serius baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Penanggulangan kemiskinan masih menjadi isu sentral yang memerlukan penanganan yang lebih intensif dan terkoordinatif. Terlebih dengan musibah erupsi merapi beberapa saat lalu, tentunya akan menambah jumlah kemiskinan di Kab. Sleman. Dengan demikian, kondisi ini menuntut kerja karas kita semua, untuk berupaya mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Sleman ini.
Sementara itu camat Prambanan Abu Bakar ,S.Sos, Msi melaporkan bahwa alokasi dana sosial UPK kecamatan Prambanan tahun 2013 sebesar Rp. 131.100.000,- Daana tersebut antara lain untuk Droping Air OPA Gayamharjo, OPA Sambirejo, OPA Bokoharjo. Untuk bantuan Kambing bergulir kepadaa semua Desa se Kecamaatan Prambanan, bantuan alat produksi dan perlengkapan sekolah untuk 150 anak.