Terkait dengan cuaca ekstrim yang akhir-akhir ini terjadi, BPBD Sleman mensosialisasikan bahwa peluang terjadinya angin kencang dan angin puting beliung sampai dengan November 2013. Disampaikan kepala BPBD Sleman, Drs. Julisetiono DW, SmHk, MM bahwa masyarakat perlu mewaspadai apabila pagi hari cerah kemudian pada siang dan sore muncul awan pekat maka hal tersebut berpeluang menjadi angin puting beliung/angin kencang sehingga masyarakat diharapkan dapat mengantisipasinya, diantaranya yaitu dengan melakukan cek terhadap atap rumah yang terbuat dari seng dan asbes, pohon-pohon yang mudah ditumbang untuk dipotong dan pohon yang rindang untuk dipangkas.

Wilayah-wilayah yang rawan terjadinya angin puting beliung di Sleman yaitu kecamatan Seyegan, Mlati, Sleman, dan Kalasan. Sedangkan wilayah yang rawan angin kencang yaitu kecamatan Prambanan, Cangkringan, Ngemplak, Turi, Pakem, dan Minggir. Dijelaskan Julisetiono bahwa hujan lebat diperkirakan terjadi pada bulan Januari-Februari 2014. hujan lebat ini juga akan berakibat pada ancaman banjir sehingga Julisetiono menghimbau penambangan pasir agar segera dihentikan jika terjadi hujan lebat.

Selama bulan Oktober – November 2013 terdapat total rumah yang rusak akibat angin kencang dan angin puting beliung sebanyak 18 rumah ( 11 rumah di Prambanan, 3 rumah di Pakem, 3 rumah di Turi, 1 rumah di Minggir).

BPBD telah menyiapkan diri selama 24 jam dengan posko induk di Pakem dan persediaan logistik serta peralatan yang diperlukan untuk penebangan pohon seperti chainsaw dll. Untuk bantuan rumah rusak akibat bencana angin kencang dan angin puting beliung, berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2010 tentang bantuan keuangan pada korban bencana alam, Pemkab Sleman melalui BPBD memberikan bantuan bagi rumah rusak berat Rp2 juta, rusak sedang Rp 1 juta dan rusak ringan Rp500 ribu.

Bagi warga masyarakat yang ingin menyampaikan laporan mengenai terjadinya bencana, masyarakat dapat menghubungi nomor (0274) 8300300 atau (0274) 868375.