Penyambutan Jamaah Haji kabupaten sleman kloter 21, 22 dan 23 berlangsung Selasa 29 Oktober 2013 di Masjid Agung Dr. Wahidin Sudirohusodo. Kloter 24 akan berlangsung Rabu siang besok. Dari 366 Calon Jamaah Haji yang berangkat, seorang jamaah meninggal yaitu atas nama Sugimun dari Selomartani Kalasan. Untuk penyambutan Jamaah Haji kloter 21 akan dilakukan Sekda Sleman dr. Sunartono, M.Kes, selanjutnya akan diserahkan kepada keluarga Jamaah haji. Kloter 22 akan diterima Asekda Bidang Pemerintahan Sunaryo, SH.MKn, kloter 23 akan diterima Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo, MSI dan kloter 24 besok akan diterima Asekda bidang Pembangunan Dra. Suyamsih, MSi.

Pada penyambutan dan penyerahan kembali kepada keluarga bupati Sleman dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asekda bidang Pembangunan maupun Sekda Sleman antara lain menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman mohon maaf apabila selama dalam memberikan pelayanan dalam pelaksanaan haji terdapat hal-hal yang kurang berkenan di hati jamaah haji sekalian. Bupati berharap semoga kekurangan yang terjadi di tahun ini dapat diperbaiki di tahun-tahun mendatang. Bupati mengucapkan terimakasih atas kerjasama jamaah haji baik selama di tanah air maupun di tanah suci. Semoga kesabaran dan keikhlasan tersebut mendapatkan pahala yang setimpal dari Allah SWT.

Bupati mengajak untuk bersama-sama tetap konsisten dalam keta’atan. Setelah usai menunaikan ibadah haji bukan berarti tugas dan kewajiban jamaah haji telah selesai. Justru dengan predikat haji/hajjah yang disandang, jamaah haji dituntut untuk semakin menunjukkan teladan bagi umat Islam disekitar lingkungan tempat tinggal, dengan mengambil nilai-nilai keikhlasan yang dicontohkan Nabi Ibrahim melalui prosesi ibadah haji. Salah satu tanda haji mabrur adalah bahwa hal itu nampak diakhirnya yakni jika ia pulang menjadi lebih baik darisebelumnya. Selain itu istiqamah dalam keta’atan merupakan kunci keberuntungan untuk hari akhir, inilah jawaban ketika Nabi Muhammad SAW pernah ditanya tentang amal apakah yang paling dicintai oleh Allah. Beliau menjawab: “Yang terus menerus, sekalipunhanya sedikit” HR. Muslim. Oleh karena itu, juga diharapkan agar keta’atan kecuali tersebut tidak hanya pada musim-musim tertentu, danapabila musim itu telah berlalu, mereka kembali kepada kondisi sebelumnya.