Dinas Pasar Kabupaten Sleman bekerjasama dengan PKK ,KB dan instansi terkait mengadakan sosialisasi perundang-undangan, sosialisasi KB dan kesehatan serta sosialisasi peningkatan peran serta masyarakat terhadap kebersihan pasar. Sosialisasi berlangsung di gedung Aisiyah cabang Sleman pada hari Kamis tanggal 24 Oktober 2013. Dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pasar Kabupaten Sleman Dra. Tri Endah Yitnani, MSi dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan di pasar-pasar tradisional diharapkan bisa dijadikan percontohan bagi pasar-pasar yang lainnya khususnya pasar tradisional di Kabupaten Sleman. Pedagang-pedagang ini adalah pilihan menjadi percontohan. Bagi bapak dan ibu yang akan menggunakan alat kontrasepsi dilayani secara cuma-cuma. Lebih lanjut Kepala Dinas Pasar Kabupaten Sleman mengatakan bahwa pasar Cebongan dan pasar Sleman di jadikan percontohan Adipura sehingga pengelolaan pasar di dua tempat tersebut bisa maksimal sehingga pasar menjadi bersih dan sehat,sesuai dengan harapan.
Sedangkan maksud diadakannya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan penjelasan tentang perundang-undangan yang berkaitan dengan pengelolaan Pasar, mengajak pedagang pasar agar berperan serta dalam menjaga dan meningkatkan kebersihan lingkungan pasar, juga memberikan penjelasan tentang program KB dua anak Cukup dan kesehatan keluarga.
Sedangkan sasaran kegiatan adalah agar para pedagang pasar mempunyai pemahaman yang benar tentang peraturan perundang-undangan berkaitan dengan pengelolaan pasar kabupaten. Pedagang pasar ikut berperan serta dalam meningkatkan kebersihan lingkungan pasar serta pedagang pasar usia subur agar mempunyai pemahaman yang benar tentang program KB dua Anak CUKUP dan kesehatan keluarga.

Dalam acara tersebut dihadiri pula ketua Tim penggerak PKK Kabupaten Sleman Dra.Hj. Kustini Sri Purnomo. Kustini Sri Purnomo pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa kegiatan tersebut sangat positif bagi para pedagang pasar, untuk itu diharapkan pula kepada para pedagang pasar harus berlomba-lomba menata dan mengatur kebersihannya, jangan sampai kalah dengan yang lainnya karena dengan adanya pasar yang bersih dan sehat para pembeli akan datang dengan sendirinya untuk memberi dan belanja di pasar tersebut. Diharapkan pula para pedagang pasar juga sadar dengan kondisi Sleman sebagai kabupaten yang paling tinggi angka pertumbuhan penduduknya  di tingkat DIY padahal luas Kabupaten Sleman tidak bertambah.
Para pedagang pasar juga diharapkan mengikuti program  KB dan bukan hanya ibu saja karena KB itu bukan urusan kaum ibu saja namun juga kaum pria berperan aktif dalam melaksanakan program dua anak cukup ini.  Lebih lanjut Dra.Hj.Kustini Sri Purnomo mengajak kepada para pedagang yang ada di Kabupaten Sleman agar benar-benar menjaga kebersihannya dan kesehatannya agar para pedagang dan pembeli benar-benar bisa saling berkomunikasi  hal inilah yang tidak bisa ditemukan di pasar moderen, inilah sebenarnya poin yang penting sekali pasar tradisional ini perlu kita tingkatkan dan kita kembangkan karena sebagai sarana bertukar komunikasi dan informasi secara langsung antara pembeli dengan pedagang  dan pedagang dengan pembeli .